Perintah Presiden Jokowi, Barang Harus Ada

Jumat, 24 Februari 2023 – 21:19 WIB
Dokumentasi - Presiden Jokowi mengeluarkan perintah penting, memasuki bulan puasa barang harus ada. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengeluarkan perintah penting bagi sejumlah menteri dan pimpinan lembaga terkait pemenuhan kebutuhan masyarakat, jelang puasa.

Presiden memerintahkan jajaran menteri dan pimpinan lembaga terkait untuk memastikan stok beras cukup.

BACA JUGA: IFW 2023 Kembali Digelar Setelah 2 Tahun, HITWO Pamerkan Koleksi Hari Raya

"Arahan presiden, masuk puasa, lebaran, barang sudah ada."

"Jadi, beliau agak keras untuk memastikan stok itu ada," ujar Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (24/2).

BACA JUGA: Catat Nih, Syarat Naik Kereta untuk Perjalanan Mudik Lebaran

Menurut Arief, dalam sebulan ke depan daerah-daerah sentra produksi beras akan memasuki masa panen raya.

Dengan begitu Jokowi memerintahkan Perum Bulog untuk bersiap menyerap beras dari para petani.

BACA JUGA: Mentan Jamin Stok Beras Ramadan Aman

Bapanas juga mulai menaikkan harga Gabah Kering Panen (GKP) dan Gabah Kering Giling (GKG) sesuai Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 24/2020.

"Kemarin kami adjust (sesuaikan) sedikit supaya Bulog juga bisa menyerap dari Rp 8.300 menjadi Rp 9.000, yang Rp 4.200 menjadi Rp 4.650 di gudang Bulog."

"Nah, itu semua sudah di adjust," katanya.

Dengan pengaturan harga tersebut, lanjut Arief, Bapanas menjanjikan petani tidak rugi dan harga beras ke konsumen juga tidak membebani inflasi.

"Bapanas mengatur bukan di hulu atau hilir saja, tetapi dua-duanya."

"Bagaimana petani itu mendapatkan harga wajar supaya tidak kapok menanam dengan marjin cukup."

"Perkaranya, ini mau marjin berapa, kemudian di hilir itu berhubungan dengan inflasi dan daya beli masyarakat," ucapnya.

Arief menjelaskan impor beras yang dilakukan dalam beberapa waktu lalu sebesar 500 ribu ton juga dilakukan dengan terukur, bukan untuk merugikan petani.

Negara-negara lain juga terus mengamankan stok pangan di tengah kegentingan ekonomi global.

Proses impor juga tidak mudah karena kondisi ekonomi global.

"Importasi yang seharusnya satu, dua bulan selesai, mulai dari Desember hanya masuk hanya 189 ribu."

"Februari, kami harap masuk tinggal sisa 50 ribu lagi, berarti empat bulan, makan waktu empat bulan untuk masukan barang seperti itu," ujar Arief.

Pemerintah berharap produksi beras dari masa panen raya di Februari-Maret 2023 dapat optimal, sehingga stok beras di dalam negeri dapat memenuhi kebutuhan nasional hingga masa panen berikutnya. (Antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPRD DKI Wanti-wanti Anak Buah Heru soal Stok Beras Jelang Ramadan


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler