jpnn.com, JAKARTA - Komisi B DPRD DKI Jakarta mewanti-wanti PT Food Station Tjipinang Jaya untuk menjaga ketersediaan stok kebutuhan pokok khususnya beras jelang Ramadan.
Upaya tersebut perlu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan hingga melonjaknya harga di pasaran.
BACA JUGA: Antisipasi Kenaikan Harga Beras di Jateng, Ganjar Bakal Lakukan Hal Ini
Anggota Komisi B Hasan Basri Umar mengatakan gejolak harga beras bakal membuat masyarakat resah.
Terlebih, saat ini masalah pangan juga diwarnai isu adanya mafia beras yang berpotensi mengganggu rantai distribusi beras.
BACA JUGA: Arief Poyuono Heran Bulog Guyur Cadangan Beras ke Ritel Modern, Kok Bisa?
“Masyarakat itu sekarang tahunya harga beras itu naik terus. Jadi, kalau boleh jangan sampai pas bulan Ramadan itu harganya semakin tinggi, kemudian stoknya berkurang,” ucap Hasan dalam keterangannya, Senin (13/2).
Anggota Komisi B Achmad Yani menyebutkan PT Food Station juga harus mengantisipasi kemungkinan adanya penimbunan beras yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan bertujuan mengontrol harga beras di pasaran.
BACA JUGA: Pedagang Pasar Galau, Beras Bulog dan MinyaKita Langka, Kapan Datang?
“Kami dari DPRD berharap agar harga beras itu tidak naik. Jangan sampai ada penimbunan. Jangan sampai harga dikendalikan oleh mafia seperti yang disinggung Dirut Bulog kemarin,” tutur Yani.
Sementara itu, Direktur Utama PT Food Station Pamrihadi Wiraryo memastikan stok beras di gudang perusahaan dan di pasar cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat Ramadaan.
Dia menjamin ketersediaan stok tersebut lantaran tidak ada peningkatan permintaan yang signifikan dari pasar karena mayoritas masyarakat sedang berpuasa.
“Kalau harga beras di DKI relatif terkendali di angka Rp 10.175 per kilogram kemarin. Kalau disimak di beberapa daerah malah harganya sudah di atas Rp 12.000 sampai Rp 13.000. Di Jakarta ini relatif terkendali,” jelas Pamrihadi.
Saat ini, kata Pamrihadi, stok beras di gudang pasar induk Cipinang lebih dari 15 ribu ton, di gudang PT Food Station sebanyak 6 ribu ton, dan di gudang Bulog sebanyak 40 ribu ton.
“Jumlahnya akan semakin bertambah saat musim panen tiba di akhir bulan Februari ini,” tambahnya. (mcr4/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi