jpnn.com, JAKARTA - Sepanjang 110 tahun beroperasi di Indonesia, PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) disebut memegang teguh “Falsafah Tiga Tangan” yang mencerminkan komitmen penciptaan nilai jangka panjang bagi para pemangku kepentingan utama perusahaan.
Komitmen tersebut, yakni konsumen dewasa, karyawan, mitra usaha, dan pemegang saham serta masyarakat luas
BACA JUGA: Program Pemberdayaan UMKM Sampoerna dan Inotek Dipuji Sandiaga Uno
Dalam perjalanannya, Sampoerna terus berinovasi sebagai upaya memimpin transformasi dalam memanfaatkan perkembangan teknologi di industri tembakau nasional.
Sebagai wujud komitmen bagi konsumen dewasa, Sampoerna selalu berupaya untuk memberikan kualitas produk yang terbaik.
BACA JUGA: Program Hope Sampoerna Dinilai Sangat Membantu Karyawan
Berbagai inovasi dan adopsi teknologi dilakukan untuk memastikan komitmen ini, salah satunya dengan memastikan proses kontrol kualitas (quality control) yang komprehensif dengan standar tinggi di fasilitas produksi Sampoerna.
Departemen Quality Sampoerna mengemban tanggung jawab ini dengan dipimpin oleh sosok perempuan inspiratif, yaitu Hildha Utami yang bertugas sebagai Head of Quality.
BACA JUGA: Sampoerna Gagas HOPE untuk Kesejahteraan Karyawan saat Masa Pensiun
Hildha menapaki karirnya bersama Sampoerna 16 tahun lalu sebagai Graduate Trainee untuk departemen Operations, yang sekaligus menjadi awal baginya dalam menekuni dunia Quality.
Kegigihannya dalam bekerja mendukung kariernya untuk terus menanjak, yang kemudian membawa dirinya untuk dua kali ditugaskan ke Swiss.
Setelah kembali ke tanah air pada tahun 2016, Hildha melanjutkan karirnya di tanah air sebagai Manager Quality di Karawang, hingga sekarang diberi kepercayaan menempati posisi sebagai Head of Quality Sampoerna.
Menurut Hildha, salah satu alasannya terus berkarya di Sampoerna adalah visi dan tujuan perusahaan yang selaras dengan nilai yang ia pegang teguh.
Hildha mengaku bangga dengan “Falsafah Tiga Tangan” yang mencerminkan sikap perusahaan yang tidak hanya berfokus pada kepentingan bisnis, tetapi juga pada para pemangku kepentingan utamanya, termasuk dirinya sebagai karyawan.
“Sampoerna selalu punya standar yang tinggi untuk apapun, hal itu membuat saya terus tertantang untuk selalu berada di Sampoerna. Sampoerna tidak pernah hanya melakukan satu hal, dan lantas berhenti. Lebih dari itu, Sampoerna selalu berusaha berinovasi dan berkembang agar lebih baik,” ucap Hildha dalam keterangannya, Selasa (5/9).
Inovasi yang terus dilakukan perusahaan menjadi sumber inspirasi bagi karyawan Sampoerna, tak terkecuali Hildha. Salah satunya saat Sampoerna mulai berinovasi untuk memproduksi produk tembakau inovatif bebas asap di Indonesia.
Sampoerna telah mencatatkan pencapaian strategis yang penting dengan beroperasinya fasilitas produksi tembakau inovatif bebas asap di Karawang pada kuartal-IV 2022 dengan nilai investasi lebih dari 186 juta US Dolar untuk memenuhi permintaan pasar ekspor di kawasan Asia Pasifik maupun pasar domestik.
“Produk tembakau inovatif bebas asap adalah sesuatu yang baru bagi Sampoerna, dan kami semua bersemangat untuk membuktikan bahwa Sampoerna dapat memproduksinya dengan kualitas terbaik seperti yang dilakukan oleh afiliasi Philip Morris International (PMI) yang lain,” kata dia.
Inovasi perusahaan untuk memproduksi produk tembakau inovatif bebas asap, baginya adalah tantangan baru yang ia sambut dengan antusias, terutama mengingat tujuan perusahaan untuk memberikan alternatif produk tembakau yang lebih baik bagi perokok dewasa yang memutuskan untuk terus menggunakan produk tembakau atau produk nikotin lainnya.
“Salah satu tantangannya adalah kemampuan untuk beradaptasi dan terus mempelajari keahlian teknis baru agar tidak tertinggal oleh perubahan,” tutur Hildha.
Standar tinggi Departemen Quality Sampoerna
Salah satu inovasi yang Hildha dan timnya lakukan adalah penggunaan perangkat digital dalam mengolah data.
Sebagai tim yang memantau kualitas produk, Departemen Quality berhadapan dengan banyak data, mulai dari hasil laboratorium, data dari proses produksi, hingga data customer care.
Penggunaan perangkat digital memungkinkan data-data tersebut dapat diolah secara efektif untuk mendapatkan informasi terbaru dan mendorong peningkatan kualitas yang sesuai dengan konsumen dewasa.
Menurut Hildha, timnya berupaya untuk memberikan hasil analisis dan pengujian yang akurat serta tepat waktu.
Hal ini dilakukan dengan meningkatkan keterampilan tenaga kerja dan mengadopsi teknologi canggih untuk memastikan terpenuhinya persyaratan dan standar internasional.
“Sampoerna menerapkan sistem manajemen kualitas global. Memenuhi standar tinggi adalah sesuatu yang mutlak dilakukan, termasuk saat Sampoerna tengah merintis transformasi dengan produk tembakau inovatif bebas asap”, kata dia.
Sebagai informasi, Sampoerna telah memperkenalkan produk tembakau inovatif bebas asap tanpa proses pembakaran sebagai upaya memperkenalkan alternatif yang lebih baik bagi perokok dewasa yang memutuskan untuk terus menggunakan produk tembakau atau produk nikotin lainnya.
Salah satu produk bebas asap yang diperkenalkan di Indonesia adalah perangkat pemanas tembakau bernama IQOS yang batang tembakaunya telah diproduksi oleh Sampoerna di Karawang, Jawa Barat.
Dengan mengedepankan penelitian ilmiah dan teknologi, IQOS memanaskan batang tembakau yang menggunakan tembakau asli tanpa pembakaran, sehingga mengurangi paparan zat berbahaya atau berpotensi berbahaya hingga rata-rata 90-95 persen lebih rendah dibandingkan dengan asap rokok. (mcr4/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi