Perjalanan Kenegaraan Presiden Jokowi Tak Seperti Biasanya, Pertanda Apa?

Jumat, 29 Oktober 2021 – 12:55 WIB
Presiden RI Joko Widodo memulai kunjungan kenegaraan ke tiga negara yakni Italia, Inggris Raya, dan Persatuan Emirat Arab. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo memulai kunjungan kenegaraan ke tiga negara yakni Italia, Inggris Raya, dan Persatuan Emirat Arab.

Perjalanan kelapa negara kali ini tak biasa, karena Presiden Jokowi menggunakan pesawat berbadan lebar milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia.

BACA JUGA: Sebelum Jokowi Meninggalkan Indonesia, Jenderal Andika Memberi Hormat di Bandara

Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menjelaskan pemilihan pesawat maskapai nasional melalui mempertimbangkan yang matang, seperti efisiensi waktu, penghematan anggaran, dan protokol kesehatan.

Menurut dia, penggunaan berbadan lebar itu untuk perjalanan menuju Roma selama 13 jam tanpa perlu transit. Namun, bila menggunakan Pesawat Kepresidenan BBJ, harus transit.

BACA JUGA: Hari Sumpah Pemuda, Fadil Zon Kritik Gus Yaqut, Jokowi pun Diserempet

"Dan ingat, ini adalah kunjungan kerja pertama Bapak Presiden ke luar negeri pada masa pandemi. Kami harus sangat berhati-hati dalam menjalankan protokol kesehatan, termasuk pertemuan tatap muka pada saat transit," ujar Heru.

Heru menjabarkan jika Presiden Jokowi dan rombongan harus transit, persiapan pelaksanaan protokol kesehatan harus dengan baik.

BACA JUGA: Ada yang Bilang Luhut Pandjaitan Mampu Gantikan Jokowi Sebagai Presiden RI

Harus dilakukan sterilisasi ruang tunggu, tes PCR untuk pramusaji di tempat transit, serta makanan dan minuman.

"Pertimbangannya adalah efisiensi anggaran, mengingat semua menteri yang hadir dalam kunjungan tersebut. Mereka turut serta dalam rombongan Presiden di pesawat ini," beber Heru.

Heru mengaku setelah dihitung anggaran jauh lebih hemat dengan turut sertanya para menteri dalam rombongan ini, jika dibandingkan menggunakan pesawat komersial.

"Total ada enam menteri yang ikut dalam pesawat ini, Menko Perekonomian, Menko Kemaritiman dan Investasi, Menteri Luar Negeri, Menteri Keuangan, Menteri BUMN, dan Sekretaris Kabinet," kata Heru.

Para menteri ini, kata Heru memang tidak semuanya bergabung sejak di Jakarta. Mereka ada yang melakukan pertemuan sebelum bergabung dengan rombongan Presiden.

"Menteri Keuangan dan Menteri Luar Negeri, misalnya, mereka harus berangkat terlebih dahulu ke Roma karena ada pertemuan tingkat menteri dan juga mempersiapkan kedatangan Presiden. Setelah itu, dari Roma menuju Glasgow, kemudian lanjut Abu Dhabi dan Dubai, Menlu akan bergabung terus," ujar Heru.

Penghematan lainnya adalah semua rombongan yang tergabung dalam tim pendahulu ke Abu Dhabi dan Dubai, saat kepulangan ke tanah air akan bergabung dengan pesawat tersebut.

"Semua pegawai yang bertugas sebagai tim pendahulu di Abu Dhabi dan Dubai akan ikut bersama kami dalam kepulangan ke tanah air," tutur Heru.

Perjalanan kenegaraan Presiden Jokowi dan rombongan adalah tipe Boeing 777-300ER. Selama digunakan Presiden dan rombongan, pesawat ini akan diberi lambang dan tulisan Republik Indonesia di badan pesawat. Secara protokoler, pesawat itu akan menjadi Pesawat Kepresidenan RI. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler