jpnn.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta yang bernaung di Partai Gerindra, Basuki Purnama, enggan membahas perjanjian Batu Tulis tahun 2009 yang jadi isu politik hangat belakangan ini.
"Saya tidak tahu, belum pernah lihat itu," ujar Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (15/3). Basuki menjelaskan bahwa ada presepsi yang mengatakan PDI Perjuangan ingkar janji, dan itu hanyalah sebuah sudut pandang pihak tertentu dalam melihat realisasi perjanjian tersebut.
BACA JUGA: KCJ Tuntaskan Pengadaan 180 Unit KRL
Namun, dirinya enggan menjelaskan dasar perjanjian Batu Tulis itu. "Tergantung dari pihak mana dilihat. Kalau dari Gerindra sendiri saya kan tidak pernah lihat rapat," tutup mantan politisi Partai Golkar itu.
Calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa dirinya dan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, memang pernah mengikatkan diri dalam sebuah perjanjian yang kini dikenal sebagai Perjanjian Batu Tulis.
BACA JUGA: 3.921 KK Mendapat Sambung Listrik Secara Gratis
Ditandatangani keduanya pada 16 Mei 2009, perjanjian satu halaman berisi tujuh butir kesepakatan yang mengatur sejumlah hal berkaitan dengan pencalonan keduanya dalam Pilpres 2009.
Prabowo mengaku kecewa kepada Megawati bukan karena Mega tidak mencalonkan dirinya sebagai presiden pada tahun ini sebagaimana poin terakhir perjanjian itu. Melainkan karena Mega tidak pernah memberi kesempatan kepada dirinya untuk bertemu. (ald/jpnn)
BACA JUGA: Kapolda Metro Jaya Baru Punya Sembilan Tugas Berat
BACA ARTIKEL LAINNYA... 3 Pengunjung Konser di Ancol Tewas Diduga Overdosis
Redaktur : Tim Redaksi