Perjuangan Buruh Harus Jadi Gerakan Politik

Sabtu, 18 Februari 2012 – 18:24 WIB
Rieke Diah Pitaloka di tengah-tengah Mimbar Buruh Beraksi di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (18/2). Foto : Boy Muhammad/JPNN

CIKARANG - Gerakan kaum buruh yang terus memerjuangkan penghidupan, upah, serta kerja layak harus terus digencarkan. Anggota Komisi IX DPR, Rieke Diah Pitaloka mengatakan gerakan kaum buruh harus menjadi gerakan politik.

"Gerakan buruh harus jadi gerakan politik. Buruh harus terus lakukan perlawanan agar semuanya mendapatkan jaminan sosial semua," tegas Rieke saat berpidato di acara Musniklub Puk FSPMI PT Kymco dan PT Kanefusa, yang dilanjutkan dengan Mimbar Buruh Bekasi, Sabtu (18/2), di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Politisi PDI Perjuangan itu menegaskan tidak akan pernah berhenti memerjuangkan nasib kaum buruh. Menurutnya, buruh tidak boleh beristirahat memerjuangkan nasibnya dengan menggelar aksi.

"Apa tujuan kita berbangsa dan bernegara, sesungguhnya memperjuangkan nasib bangsa, penghapusan eksploitasi, menghapuskan intimidasi, kooptasi ke manusia lain dan tidak boleh ada penindasan. Tidak boleh terjadi di negeri ini," ujarnya.

Ia menjelaskan, pada 1 Mei 2012 bertepatan dengan peringatan hari buruh, akan menggelar aksi bersama buruh di depan Istana Negara Jakarta dan Gedung DPR. Hal itu, tegasnya, untuk meneriakkan dan memerjuangkan nasib kaum buruh.

Dia menegaskan, tidak hanya di Istana dan DPR, tapi juga di kantor pemerintah daerah, DPRD. "Tahun 2012 merupakan tahun perjuangan menuntut hidup layak, upah layak serta kerja layak," katanya.

Salah satu yang harus terus menjadi perjuangan, ditegaskan dia, adalah menolak revisi Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hanura Pasang Dua Target, Lalu Sukseskan Wiranto di 2014


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler