jpnn.com - LASUSUA — Nama Kahar Muzakkar kembali mencuat ke permukaan. Pimpinan kelompok pejuang yang dikenal Darul Islam/Tentara Islam Indonesia ini diperbincangkan setelah pengikutnya ditemukan.
Fajar Online (Jawa Pos Group) melaporkan, pengikut pergerakan Kahar Muzakkar muncul di Kota Parepare, Sulawesi Selatan dan merekrut anggota di Desa Mosiku, Kecamatan Batu Putih, Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara.
BACA JUGA: PKB Galang Kekuatan Hadang Laju Risma di Pilwali Surabaya
Pergerakan ini telah berjalan lima bulan dan telah merekrut sedikitnya 16 anggota. Mereka berkumpul dalam sebuah organisasi yang diberi nama An-Natsir dipimpin Ag Maspir, mantan imam Masjid Mosiku.
Mendengar organisasi itu, Kesbangpol bersama Polres Kolut terjun ke lokasi. Pimpinan kelompok ini langsung dibawa ke Polsek Batu Putih untuk dimintai keterangan.
BACA JUGA: Simbol T Marak di Tembok Masjid, Dikaitkan dengan Aktivitas ISIS
Sejumlah atribut disita. Beberapa barang bukti yang berhasil disita berupa kartu identitas organisasi, keris, pedang, dua baju kaus, serta jaket loreng dan atribut lainnya.
Di hadapan penyidik, Ag Maspir mengaku, dirinya mendapatkan atribut-atribut tersebut dari Kota Parepare, Sulsel dengan biaya mahar atau biaya administrasi Rp 6,5 juta.
BACA JUGA: Kebakaran, Siswa SD Tewas Terpanggang di Rumahnya
Pada identitas yang dikantongi Maspir, tertera nama Muh Hatta SAg selaku staf ops DPW-LMRRI/LRI-BPH-HMS se-Indonesia yang terdaftar di Kesbangpol Jakarta. Direktur Badan Intelijen dijabat Muhammad Sya’ari. (fajar online/awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Alasan Koalisi Partai Hadang Laju Risma di Pilwali Surabaya
Redaktur : Tim Redaksi