Perkembangan Terbaru Polemik Mobil PCR Pemkot Surabaya vs Pemprov Jatim, Semoga Terwujud!

Minggu, 31 Mei 2020 – 12:09 WIB
Mobil PCR pinjaman BNPB beroperasi dengan melayani tes swab COVID-19 di GOR Pancasila, Kota Surabaya, Sabtu (30/5/2020). FOTO: ANTARA/HO/Humas Pemkot Surabaya

jpnn.com, JAKARTA - Polemik antara Pemkot Surabaya dan Pemprov Jatim terkait mobil PCR pinjaman dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) mendapat perhatian luas dari masyarakat.

Agar polemik tidak berkepanjangan, Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana sepakat Pemkot Surabaya perlu mempunyai mobil laboratorium PCR sendiri untuk keperluan tes cepat dan swab COVID-19 untuk warga di Ibu Kota Provinsi Jatim itu.

BACA JUGA: Begini kata Isa tentang Sikap Bu Risma

"Nanti saya usulkan ke Bu Wali Kota (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini) untuk beli sendiri. Kita bisa kok," ujar Whisnu Sakti Buana di Surabaya, Minggu (31/5).

Pernyataan Whisnu tersebut menyikapi adanya polemik antara Pemkot Surabaya dan Pemprov Jatim terkait pengalihan mobil pinjaman BNPB yang mestinya untuk Surabaya tapi dialihkan ke Lamongan dan Tulungagung oleh Satuan Gugus Tugas COVID-19 Jatim.

BACA JUGA: Untuk Khofifah dan Bu Risma: Seorang PDP Corona Meninggal setelah Ditolak 2 RS

Whisnu mengatakan, tidak ada yang perlu diperdebatkan lagi mengenai mobil laboratorium polymerase chain reaction (PCR) itu karena semua bertujuan baik yakni sama-sama untuk kepentingan masyarakat.

"Tapi memang perlu koordinasi yang lebih intensif. Apa susahnya ketika mobil dalam perjalanan konfirmasi dulu ke pemkot kalau akan dipakai di tempat lain, jangan mobil tiba-tiba dibelokkan," katanya.

BACA JUGA: Tegas, Mendagri Tak Melarang Operasional Ojek Online dan Konvensional

Namun demikian, kata dia, persoalan itu tidak perlu dibesar-besarkan karena saat ini pemerintah sedang berkejaran melawan virus corona.

Apalagi saat ini masih dalam suasana Idulfitri sehingga semua pihak diharapkan saling menahan diri dan saling memaafkan.

Untuk itu, Whisnu mengajak warga Surabaya untuk gotong-royong mencegah penularaan dan penyebaran virus corona jenis baru (COVID-19) menyusul masih tingginya kasus baru positif COVID-19 di Surabaya.

Berdasarkan laman lawancovid-19.surabaya.go.id pada 30 Mei 2020 disebutkan secara komulatif warga terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 2.495 orang, pasien dalam pengawasan PDP 3.021 orang dan orang dalam pengawasan (ODP) 3.697 orang.

Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti sebelumnya mendorong Pemkot Surabaya membeli mobil laboratorium PCR yang harganya diperkirakan Rp10 miliar dengan menggunakan APBD Surabaya.

"Penganggaran juga bisa cepat. Untuk pengadaan tetap sesuai pedoman pengadaan barang dan jasa. Semua proses bisa cepat jika pemkot yakin dan sepakat itu memang urgen dan dibutuhkan warga Surabaya di masa pandemi ini," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler