jpnn.com, JAKARTA - Divisi Konsumen Citibank mengeluarkan laporan tentang panduan organisasi yang berminat menerapkan kripto menjadi alat pembayaran.
Bagian dari raksasa Citigroup itu menyampaikan imbauan lantaran kripto sedang mendefinisikan ulang seluruh infrastruktur pembayarannya.
BACA JUGA: Kripto Sah Jadi Alat Pembayaran di El Savador, Bakal Menular?
Laporan teranyar Citibank multinasional menyebutkan kripto saat ini telah berkembang dengan baik.
Aset digital yang tadinya sekadar “pemanfaatan internet” memiliki pasar USD 2 triliun.
BACA JUGA: Joss! Transaksi Harian Perdagangan Kripto di Indonesia Bukan Main, Sebegini Nilainya
Lalu, Bagaimana Cara Organisasi Merangkul Crypto?
Citibank telah menguraikan tiga aspek utama yang harus dipertimbangkan sebelum organisasi mengadopsi pembayaran menggunakan mata uang kripto.
BACA JUGA: Perbankan Lain Mengekor JP Morgan, Ramalan soal Aset Kripto Akankah Terbukti?
Pertama, tim akuntansi harus memiliki alat yang tepat untuk menangani cryptocurrency.
Kedua, organisasi harus memilih aset digital mana yang akan diterima sebagai pembayaran. Ketiga, apakah organisasi akan menyimpan kripto di neracanya atau tidak?
Citibank juga merekomendasikan agara mempertimbangkan aspek lain, seperti apakah cryptocurrency mengganggu sistem pembayaran.
"Seperti yang kita tahu atau tidak, itu telah memicu pemikiran baru dalam infrastruktur pembayaran, pemrosesan, dan akuntansi di samping adopsi yang meningkat sebagai penyimpan nilai, ” ungkap Citibank yang dilansir dari Cryptopotato.
Tantangan Merangkul Crypto
Ada dua pendekatan yang ditawarkan Citibank untuk menerima pembayaran dengan kripto.
Salah satunya adalah melalui Model Agen, yang berarti menemukan pihak ketiga untuk mengumpulkan dan menyimpan aset digital mereka.
Cara lainnya adalah melalui Model Direct, di mana organisasi tersebut yang memegang dan mengontrol private key mereka dengan wallet mereka sendiri.
Namun, salah satu tantangan terbesar bagi institusi adalah mengelola volatilitas harga.
“Saat menerima kripto, sebuah organisasi cenderung ingin memperbaiki harga kembali ke mata uang fungsional mereka. Akibatnya, harga akan melentur dalam kripto daripada mata uang fiat," beber Citibank.
Namun, dari info terbaru, Citigroup tengah menunggu persetujuan peraturan untuk memperdagangkan Bitcoin dalam jangka panjang. (mcr10/jpnn)
Redaktur : Elvi Robia