jpnn.com, JAKARTA - Sekolah coding atau bahasa pemrograman komputer Koding Next menggelar acara kompetisi nasional yang diikuti siswa sekolah dasar (SD) di Indonesia.
Lomba yang bertema Code the Earth tersebut dimulai Maret sampai Mei 2022.
BACA JUGA: Sinar Mas Land Berikan Beasiswa Coding Kepada Puluhan Pemuda-Pemudi di Tangerang
Pendiri sekaligus guru Koding Next Mateusz Rybiski mengatakan, kompetisi itu diselenggarakan guna memperkenalkan coding kepada masyarakat Indonesia.
"Saya ingin coding bisa populer di Indonesia di mana ada proyek-proyek coding besar bisa diikuti Indonesia dan tidak hanya oleh negara-negara lain seperti Korea, Amerika, China dan lain-lain," ujar Mateusz pada final kompetisi Code the Earth di Kantor Pusat Koding Next, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (28/5).
BACA JUGA: Kemendikbudristek: Jika Diarahkan, Hobi Game Online Bisa Meningkatkan Kemampuan Coding
Dia menambahkan, kompetisi tersebut juga menjadi bukti bahwa Indonesia mampu bersaing dengan negara lain dalam bidang coding dan bahan pemrograman.
"Saya ingin Indonesia juga bisa. Saya ingin semua orang setidaknya tahu tentang koding," ujar Mateusz.
BACA JUGA: Pakar Coding dari ITB Mengaku Mendapat Inspirasi dari Alquran
Kompetisi tersebut dibagi dalam dua kategori, yaitu tingkat pemula untuk siswa berumur 8 sampai 11 tahun dan tingkat lanjutan bagi siswa 11 sampai 15 tahun.
Kemampuan coding peserta diuji dengan membuat permainan komputer yang bertema kesadaran terhadap lingkungan, alam, dan ekologi.
Peserta menciptakan permainan seperti balapan dan petualangan dengan menggunakan aplikasi koding MIT Stratch dan Roblox Studio.
Juara pertama akan memenangi perjalanan edukasi ke Amerika Serikat. Perjalanan ini didanai sepenuhnya oleh Koding Next.
Lomba kategori MIT Stratch dimenangkan siswa bernama Marcellino Archintyasa, sedangkan dari kategori Roblox Studio dimenangkan Zindi Ilman.
Di antara seribu peserta yang berpartisipasi secara online, hanya ada 20 peserta yang lolos ke babak final dan diundang ke kantor pusat Koding Next.
"Jadi, kalian yang menempati peringkat paling atas dari ribuan orang itu. Walaupun tidak juara, kalian tetap anak-anak yang terbaik di Indonesia," ucap Mateusz. (mcr18/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Mercurius Thomos Mone