Perkenalkan, Ini Dewa Laut Israel

Jumat, 15 Januari 2016 – 06:09 WIB
Ini kapal selam terbaru milik Israel. Foto : dok Jawa Pos

HAIFA – Setelah menunggu 10 tahun, akhirnya kapal selam Israel yang dipesan dari Jerman tiba juga. Keberadaan kapal yang diberi nama Rahav itu tentu makin membuat angkatan laut Israel kian digdaya. Rahav merupakan kapal selam kelima milik Negeri Yahudi itu. Kapal itu mampu berada di air hingga lebih dari seminggu.  

''Armada bawah laut ini membuat Israel mampu mencegah musuh-musuh yang mencoba menghancurkan kita. Mereka harus tahu bahwa Israel dapat menyerang dengan keras siapa saja yang mencoba menyakiti,'' ujar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Dalam cerita rakyat di Israel, Rahav adalah monster laut. Wujudnya menyerupai naga dan sangat kuat. Namun, jika dari struktur bahasa, Rahav merupakan nama Ibrani untuk dewa laut Neptunus. Rahav juga bisa berarti angkuh dan arogan.

Rahav dipesan Israel sejak 10 tahun lalu pada perusahaan pembuatan kapal Howaldtswerke-Deutsche Werft. Beratnya 2 ribu ton dan mampu menampung 50 orang marinir. Empat kapal selam lainnya yang dimiliki Israel bernama Tanin, Tekuma, Leviathan, dan Dolphin. Seluruhnya berada di pangkalan angkatan laut di Haifa.

Presiden Israel Reuven Rivlin menegaskan, Rahav akan secara aktif ikut ambil bagian dalam mempertahankan Israel serta wilayah airnya. Kapal selam baru itu dapat dilengkapi misil yang memiliki hulu ledak nuklir. Israel sendiri diperkirakan memiliki 100-200 hulu ledak nuklir. Israel beberapa kali dikonfirmasi memilih bungkam. Mereka tidak menampik maupun mengiyakan memiliki senjata nuklir.

Media Israel menyebutkan, Rahav akan dipakai untuk melindungi wilayah pantai Israel. Juga, melakukan misi mata-mata melawan musuh bebuyutannya, yaitu Iran. Sebagaimana diketahui, selama ini Israel bersikukuh memblokir program nuklir Iran.

Rencananya, kapal selam keenam Israel dikirim dalam kurun 2-3 tahun mendatang. Namun, analis pertahanan Yossi Melman mengungkapkan bahwa kapal selam berikutnya sangat mungkin dibatalkan karena alasan keuangan. Rahav menghabiskan anggaran EUR 500 juta atau setara Rp 7,5 triliun. Dari jumlah tersebut, Rp 5 triliun sepertinya dibayar Jerman sendiri. (AFP/The Times of Israel/sha/c15/ami/pda) 

BACA JUGA: Amerika Minta Maaf

BACA ARTIKEL LAINNYA... UNHCR Kecam Kebijakan Pemerintah Denmark Terkait Sita Harta Pengungsi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler