Perkenalkan Kuliner Indonesia, AGI ke Kampus LeNôtre

Selasa, 14 Februari 2017 – 16:59 WIB
Arief Yahya. Foto: JPNN

jpnn.com - jpnn.com - Setelah sukses memperkenalkan kuliner asli Indonesia di Le Bristol Hotel, Paris melalui Gala Dinner Academy International of Gastronomy (AIG), delegasi Gastronomi Indonesia mengukir sejarah baru lagi.

Yakni memperkenalkan kuliner khas Indonesia di Sekolah Kuliner Profesional milik Accor Group  Ecole  LeNôtre, Perancis, 10 Februari 2017.

BACA JUGA: 3 Diplomasi Kuliner Nusantara di Australia

“Kami terus mempromosikan karya budaya kuliner Nusantara ke pusat-pusat gastronomi dunia,” kata Vita Datau Messakh, Akademi Gastronomi Indonesia (AGI) di Prancis.

Kolaborasi dengan institusi pendidikan kuliner, kata Vita, adalah tempat yang paling efektif untuk mempopulerkan keunikan selera masakan Indonesia di publik Eropa. Dia menyebut, aktivitas ini sebagai rangkaian Promosi Wonderful Indonesia Culinary Journey.

BACA JUGA: Kuliner Indonesia Pukau Presiden Gastronomi di Paris

“Kami merencanakan kegiatan stategis bagi pengembangan gastronomi holistic, yang memberikan impact dengan spectrum yang luas,” jelas Vita yang juga Ketua Tim Percepatan Wisata Kuliner dan Belanja Kemenpar RI.

Selain itu, lanjut Vita, ada misi besar untuk menjalin kerjasama dengan lembaga pendidikan kuliner di sana. Ini penting, guna meningkatkan kapasitas SDM di bidang gastronomi.

BACA JUGA: Kantong Hamish Daud Sering Jebol karena Urusan Satu Ini

Kerja sama ini mencakup pertukaran pengetahuan memasak, budaya dan lokal produk, serta membawa sebanyak mungkin guru dan murid LeNôtre ke Indonesia. “Pihak LeNôtre menginginkan study trip ke Indonesia sebagai bagian dari rencana aksi mereka,” kata Vita yang juga Kurator Nasional untuk Europalia 2017 itu.

Setelah berkolaborasi dengan Gredos San Diego School di Buitrago Spain, yang telah menghasilkan duta-duta kuliner Indonesia berkebangsaan Spanyol, AGI bisa dimanfaatkan oleh seluruh stakeholders Gastronomi Indonesia, khususnya bidang edukasi. AGI akan menjadi fasilitator dan integrator.

Acara di LeNôtre  diisi dengan cooking class dengan instruktur William Wongso ahli Kuliner Indonesia yang mempunyai portofolio kelas dunia. Dari awal sampai akhir terlihat peserta sangat antusias  mengikuti semua proses memasak dari mulai Rendang, Asinan Jakarta,  Ayam Bakar Bumbu Rujak, sampai Kue Lumpur. Saat mencicipi terlihat sekali mereka menikmati dan kagum masakan Indonesia.

Ini terlihat dari pertanyaan yang muncul saat workshop berlangsung juga saat guru, siswa LeNôtre dan para Chefs profesionals yg juga mengajar di LeNôtre tidak henti mencelupkan potongan roti kedalam bumbu rendang yang tersisa di piring saji dan terus menerus memakannya hingga bersih.

AGI juga memberikan majalah AGI edisi pertama yang diluncurkan di meeting tahunan Presiden Gastronomi dunia tanggal 6 Februari lalu di Le Bristol Hotel Paris. Ahli Kuliner Indonesia William Wongso juga menyerahkan buku FLavors of Indonesia.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan kegiatan ini menjadi contoh dari implementasi Indonesia Incorporated. Mantan CEO PT Telkom Indonesia yang juga peraih Marketing Of The Year 2013 versis MarkPlus ini memandang penting sinergi antar pihak, dalam pentahelix –Academician, Business, Community, Government, Media.

Tentu untuk menghasilkan hasil kerja yang tepat dan efektif serta memberikan dampak yang lebih besar untuk pencapaian target wisman 20 juta di 2019.

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid yang juga mendukung kegiatan Promosi dan Diplomasi Budaya melalui kuliner juga mengatakan, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai dan melestarikan seni budaya yang dimilikinya. Termasuk di dalamnya, gastronomi.

Dirjen yang ahli sejarah dan Doktor Kajian Budaya lulusan  National University of Singapore itu juga mengatakan gastronomi adalah salah satu industri yang bisa mewakili banyak hal melalui promosi dan diplomasi. Dan itu akan mengarah pada hasil di bidang Perdagangan dan Pariwisata hingga Investasi.

Khusus kegiatan di LeNôtre, sekolah yang didirikan oleh Alain and Marie LeNôtre tahun 1998 ini merupakan hasil kerjasama Akademi Gastronomi Indonesia (AGI) , Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) Perancis Eka Moncarré, Kemenpar RI dan Kemendikbud RI.

“Gastronomi Indonesia jika digarap serius akan memiliki potensi besar untuk berkontribusi terhadap ekonomi Indonesia melalui CETTI - Culture, Education, Tourism, Trades and Investment,” kata Vita Datau Messakh yang terlihat tetap bersemangat menyelesaikan rangkaian kegiatan Gastronomi Indonesia di Madrid, Basel dan Paris selama hampir 3 Minggu. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Andalkan Sayur Mbayung dan Kluwih


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Kuliner  

Terpopuler