jpnn.com, JAKARTA - Founder Asix Token, Anang Hermansyah menggulirkan non-fungible token (NFT) ramah hak cipta dan hak atas kekayaan intelektual (HAKI).
Menurut bapak empat anak ini, konsep tersebut penting untuk melindungi hak cipta para seniman atau pemilik karya.
BACA JUGA: Siapa Dalang Dalam Korupsi Wisma Atlet? Angelina Sondakh Jawab Begini
Oleh karena itu, pihaknya menyematkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di dalam NFT yang digulirkan.
“Dalam NFT kami sematkan artificial intelligence yang mampu mendeteksi siapa pemiliknya, penciptanya, dan rekam jejak karya tersebut,” tutur Anang.
BACA JUGA: Bolehkah Berhubungan Seksual Setiap Hari? Ini Faktanya!
Kesungguhan Anang dalam project NFT juga diperlihatkan dengan perombakan whitepaper, karena ada beberapa inovasi baru.
“Kami terus berkomitmen dalam menjalankan bisnis dan menciptakan utility yang memperkuat fundamental Asix Token,” kata Anang.
BACA JUGA: 4 Cara Ampuh Menahan Nafsu Seksual Saat Berpuasa, Nomor 2 Semoga Enggak Sampai
Sementara itu, sebagaimana diberitakan, NFT mulai populer pada 2017 seiring dikenalkannya game NFT Cryptokitties.
Kini, sejak akhir 2021, NFT kian populer di tengah masyarakat internasional.
Total penjualan NFT pada 2021, tercatat melonjak 55% dibandingkan dengan setahun sebelumnya, yakni dari USD 250 juta menjadi USD 389 juta.
“Saya memperkirakan pasar NFT di Indonesia sangat potensial. Di sisi lain, perlu kita antisipasi juga hak cipta dan HAKI para pencipta NFT yang diperjualbelikan,” kata Anang.
NFT sambung Anang, dapat digunakan dalam beragam sendi kehidupan yang kian ramah dengan teknologi digital seperti sektor seni, antara lain musik dan lukisan.
Lalu, digunakan dalam kehidupan bisnis, bahkan hingga hobby dan hiburan.
Menurut suami Ashanty ini, kehadiran NFT bahkan dapat mendukung para pencipta lagu, artis, dan musisi dalam memperoleh manfaat atas karya mereka secara digital.
“Mereka bisa mendapatkan manfaatkan langsung secara peer to peer sehingga lebih menguntungkan karena tidak dipotong oleh pihak ketiga,” seru Anang Hermansyah.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada