jpnn.com, JAKARTA - Pertamina dan Sonatrach menjalin kerja sama dari hulu hingga hilir. Hal ini ditandai dengan Penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) secara daring pada Senin, 28 Juni 2021.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan di tengah krisis pandemi Covid-19 perusahaan minyak nasional seperti Sonatrach dan Pertamina harus tetap tangguh.
BACA JUGA: Pertamina Survei Potensi Hidrokarbon Melalui Udara
Pasalnya perusahaan minyak harus memenuhi kepentingan nasional, khususnya dalam menyediakan energi bagi negara.
"Ke depan, saya sangat berharap kedua tim kerja kami dapat menindaklanjuti kesepakatan ini dengan diskusi atau lokakarya bersama dan menghasilkan kemajuan yang nyata dan menemukan solusi kreatif dalam menghadapi tantangan yang lebih besar ke depan,” ujarnya.
BACA JUGA: Sejalan dengan Investor, Pertamina Dorong Implementasi ESG untuk Pertumbuhan Berkelanjutan
Menurut Nicke MoU tersebut mencakup potensi kerja sama di bidang energi terbarukan, khususnya solar photovoltaic, serta kegiatan penelitian dan pengembangan.
Nicke memerinci pertama eksplorasi dan produksi di Aljazair dan negara lain. Kedua, evaluasi pasokan Smooth Fluid Pertamina (SF-05) sebagai fluida pemboran di operasi hulu Sonatrach.
BACA JUGA: Pertamina Dikeluarkan dari Indeks JP Morgan ESG EMBI, Mufti Anam: Itu Tamparan Keras
Ketiga, evaluasi supply dan shipping minyak mentah serta LPG dari Sonatrach ke Pertamina, dan keempat potensi kerja sama lainnya dalam bisnis hilir di Aljazair, dan jasa minyak juga gas.
Nicke berharap Sonatrach memberikan dukungan untuk program dan rencana perluasan operasi Pertamina di Aljazair untuk tahun-tahun mendatang.
“Saya sangat yakin bahwa nota kesepahaman yang kami tandatangani hari ini akan menjadi pintu untuk mencapai tujuan dan memperkuat hubungan antara dua perusahaan yang terhormat, dan yang paling penting, ikatan yang kuat antara Indonesia dan Aljazair,” jelasnya saat memberikan sambutan.
Direktur Utama Sonatrach Hakkar Toufik mengatakan penandatanganan ini merupakan hubungan kerja sama yang baik. Sebab, di dalamnya terdapat peluang investasi baru bagi kedua belah pihak.
Dia berharap dengan MoU ini bisa memperkuat dua perusahaan.
“Saya ingin memperkuat hubungan kerja sama dengan Pertamina melalui peluang investasi baru dalam bidang minyak dan gas di Algeria," kata dia.
Dia pun mengatakan akan memulai diskusi dengan Pertamina untuk berbagi pengalaman-pengalaman dan memiliki pemahaman yang sejalan dalam isu ini, serta mencari solusi.
"Kami yakin kedua belah pihak akan sama-sama berusaha untuk memperkuat kerja sama dan mencapai kesepakatan,” tegar Hakkar. (jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia