Perkuat Kerja sama Bilateral, Indonesia Buka Akses Pasar Buah Tropis dan Rempah ke Argentina

Rabu, 08 Mei 2019 – 18:22 WIB
Mentan Amran Sulaiman dan Wakil Presiden Argentina Gabriela Michetti di Kantor Kementerian Pertanian. Foto : Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sepakati kerjasama bilateral lebih erat antara Indonesia dengan Argentina terkait akses pasar produk-produk pertanian.

Kerja sama ini diharapkan bisa lebih memperbesar akses buah tropis eksotis, rempah dan produk unggulan Indonesia lainnya ke pasar ekspor Argentina.

BACA JUGA: Amran Sulaiman Tertarik dengan Daging Argentina

“Kita sudah pelajari, Indonesia punya potensi besar untuk mengekspor buah tropis eksotis dan rempah ke Argentina, seperti nanas, manggis, salak, kopi, dan lada. Potensi lainnya adalah produk olahan hortikultura untuk bahan baku untuk industri makanan jadi,” kata Amran dalam keterangan persnya usai pertemuan dengan Wakil Presiden Argentina Gabriela Michetti di Kantor Kementerian Pertanian Jakarta pada Rabu (8/12).

Mentan menerangkan, produksi nanas Indonesia pada 2018 mencapai 2 juta ton, dan sudah diekspor ke negara-negara di Asia, Timur Tengah, dan Eropa hingga 250 ribu ton per tahun.

BACA JUGA: Mentan Amran Jamin Harga Telur Tetap Rp 23.000 Per Kilogram

Sementara itu, ekspor maggis mencapai 40 ribu ton dari produksi 160 ribu ton selama 2018. Begitu juga dengan salak yang diekspor ke negara-negara Asia sebanyak 1,2 ribu ton dari 950 ribu ton produksi petani tahun 2018.

Untuk produk olahan hortikultura, Amran menjelaskan bahwa yang berpotensi besar untuk diekpor adalah pasta cabai, pasta bawang, pasta buah-buahan (jambu, manga, dan sirsak).

BACA JUGA: Bertemu Wakil Presiden Argentina, Mentan Amran Tawarkan Produk Holtikultura

Selain itu, Argentina juga diharapkan bersedia membuka akses pasar untuk sarang burung walet yang menjadi andalan ekspor Indonesia.

“Indonesia punya potensi besar mamasok produk-produk hortikultura. Argentina adalah salah satu pasar non-tradisional yang kita coba akses agar pertanian kita bisa menghasilkan devisa lebih besar, ini sejarah untuk kita membuka akses pasar pertanian ke Argentina,” jelas Amran.

“Kita melalui Badan Karantina Pertanian sudah mengajukan permohonan secara resmi untuk akses pasar untuk pisang, nanas, manggis, dan salak ke Argentina sejak November 2017,” tambahnya. "Melalui pertemuan ini, segera ditindaklanjuti".

Selain akses pasar, Amran juga menjabarkan bahwa Indonesia menjajaki potensi kerja sama transfer teknologi pertanian dari Argentina.

Di antaranya sistem penyimpanan hasil pertanian yang efisien dan ramah lingkungan (silo bag), serta teknologi penanaman tanpa olah tanah (no till farming) yang bisa memperpendek proses dan memangkas ongkos produksi.

"Argentina bahkan siap berinvestasi di Indonesia untuk teknologi alat mesin pertanian, seperti dryer atau alat pengering," ujar Amran.

Amran juga menyatakan bahwa Indonesia menutup impor jagung karena sudah swasebada dan bahkan sudah ekspor. Indonesia pun bersedia berbagi pengalaman soal keberhasilan mencapai swasembada dalam waktu singkat melalui peningkatan produktivitas, manajemen pengairan, indekspertanaman dan mekanisasi kepada Argentina.

Dalam pertemuan ini, Menteri Amran didampingi oleh Sekertaris Jenderal Kementan, Syukur Iwantoro, Kepala Badan Karantina Pertanian Ali Jamil, dan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita.

Sementara pihak Argentina juga diwakili oleh Secretary of Agriculture, Livestock and Fishery Guillermo Bernaudo, President of National Food Security and Quality Service Ricardo Negri, Deputy Head of Mission Leandro Waisman.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Konsisten Jalankan Aturan Wajib Tanam Bagi Importir Bawang Putih


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler