jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen untuk terus menjaga kestabilan harga di pasaran.
Khususnya bahan pangan yang paling banyak dicari selama Ramadan ini seperti telur.
BACA JUGA: Stabilkan Harga Telur, Kementan Gelar Operasi Pasar di Tujuh Lokasi
Kementan pun telah menggelar operasi pasar (OP) di tujuh lokasi di Jakarta. Tujuannya untuk menstabilkan harga telur yang perlahan naik dari Rp 23.000 menjadi Rp 26.000 per kilogram.
Amran berharap dengan adanya operasi pasar itu, harga telur bisa turun dan stabil hingga lebaran.
BACA JUGA: Bertemu Wakil Presiden Argentina, Mentan Amran Tawarkan Produk Holtikultura
“Kami usahakan agar konsumen saat menghadapi Idulfitri maupun setelah Idulfitri (harga tetap stabil). Kemudian, bagaimana peternak telur ini tumbuh dengan baik posisi untung, pengusaha untung, konsumen menikmati harga baik," beber Amran kepada wartawan di Jakarta, Rabu (8/5).
Menteri kelahiran Bone ini menambahkan, stok telur untuk kebutuhan Ramadan secara nasional kini mencapai 51 ribu ton. Kalau lebih maka Indonesia sudah bisa mengekspor komoditas tersebut.
BACA JUGA: Kementan Konsisten Jalankan Aturan Wajib Tanam Bagi Importir Bawang Putih
Pada 2013, Amran menyebutkan sudah ada 33 juta ton komoditas pertanian yang di ekspor. Sementara di 2018 ada 43 juta ton.?
"Bawang merah yang dahulu diimpor sekarang sudah diekspor. Kemudian Jagung yang dahulu impor 3,5 juta ton di tahun 2014 maka sekarang sudah ekspor," tandas Amran. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gelar Operasi Pangan, Kementan Berharap Harga Bawang Putih Stabil
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan