jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo, bersama Kapolda Jateng Ahmad Luthfi, Pangdam IV Diponegoro Widi Prasetijono dan Perum Perhutani, menjalin kemitraan penanaman jagung.
Penanaman jagung dilakukan di lahan seluas 475 hektar di Petak 49 F, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang.
BACA JUGA: Tuan Guru Dukung Ganjar Serahkan Bantuan kepada Majelis Taklim Al Ikhlas di Medan
Kegiatan yang digelar oleh Satgas Pangan Jateng itu turut diikuti jajaran forkopimda serta ratusan petani jagung.
"Kami bisa memanfaatkan lahan punya Perhutani yang menurut saya bisa mempercepat komoditas yang ada. Kalau hari ini jagung, nanti di tempat lain disesuaikan dengan yang lain," ujar Ganjar seusai menanam jagung pada Selasa (24/1).
BACA JUGA: Emas jadi Investasi Primadona, Penjualan Antam Makin Moncer
Provinsi Jateng selama ini dikenal sebagai lumbung pangan nasional. Banyak komoditas pangan negara yang diproduksi Jateng, termasuk jagung.
Untuk produksi jagung di Jateng, hingga September 2022 mencapai 3.047.712 ton.
BACA JUGA: Mak Ganjar Menggalakkan Pola Hidup Sehat di Kabupaten Bandung
Oleh karena itu, untuk makin memperkuat ketahanan pangan, lahan-lahan tidur yang selama ini kurang dari sisi kebermanfaatannya, harus didorong menjadi lahan subur dan produktif untuk memproduksi jagung dan tanaman jenis lainnya.
Tujuannya, selain memperbanyak lahan produktif untuk pangan, pemanfaatan lahan juga untuk meningkatkan perekonomian daerah.
Terlebih, masyarakat pedesaan yang banyak mencari mata pencaharian sebagai petani.
Politikus PDIP ini memaparkan, jika lahan-lahan di Jateng banyak yang produktif dan para petani bisa memanfaatkannya, maka tinggal pemerintah, perusahaan dan pihak off taker lainnya yang bekerja untuk membeli hasil pertanian daerah.
"Maka kalau hari ini bisa menanam dan perusahaan swasta siap jadi off taker, selanjutnya kami bisa memanage untuk kebutuhan yang sifatnya lokal, biasanya paling tinggi untuk pakan ternak," jelas Ganjar.
Selain mendorong pemanfaatan lahan tidur kepada para petani, Ganjar juga berpesan agar tidak asal-asalan dalam melakukan penanaman.
Ganjar menekankan, lahan dengan tingkat kemiringan tinggi dan sudah ditanami pepohonan, tidak boleh ditebang.
Sebab, pohon yang ditanami Perhutani sebelumnya itu berfungsi sebagai penahan longsor dan banjir jika terjadi hujan dengan tingkat intensitas tinggi.
"Pohon-pohon yang sudah ditebang, akarnya jangan dicabut karena itu cukup bisa menahan banjir sampai penanaman dari Perhutani berikutnya," seru Ganjar.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada