Perkuat Pemerintahan Jokowi-JK, Partai Pengusung Harus Berbagi Peran

Rabu, 27 Agustus 2014 – 02:53 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Pemerintahan baru Joko Widodo-Jusuf Kalla masih membutuhkan partai pendukung di Parlemen. Dukungan ini penting agar program-program dari Jokowi-JK tak memenuhi kendala untuk merealisasikannya.

Pengamat politik Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) Dimas Oky Nugroho menyatakan untuk memperkuat pemerintahan dengan melakukan pendekatan kepada partai yang akan ditarik mendukung koalisi Jokowi-JK, diperlukan tokoh yang berperan rekonsiliator. Partai politik pendukung pemerintahan Jokowi-JK juga diharapkan memberi dukungan dan political security khususnya pada isu konsolidasi kekuatan di parlemen.

BACA JUGA: Pansel Ingin Pengganti Busyro di KPK Bukan Sekadar Stempel

“Sosok politisi senior seperti JK, sebagai Wapres terpilih, dengan kapasitas dan kenegarawanannya, bisa ditugaskan oleh Presiden terpilih untuk menjadi rekonsiliator yang mampu berkomunikasi dengan seluruh partai politik baik pendukung Jokowi-JK maupun pendukung Prabowo-Hatta saat Pilpres lalu,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (26/8).

Selain itu, Dimas berharap para ketua umum parpol pendukung juga ikut membantu pengamanan secara politik sekaligus melakukan pendekatan kepada partai-partai potensial untuk diajak bergabung dengan koalisi pendukung pemerintah.

BACA JUGA: Jonan Harapkan Jokowi Berani Ambil Risiko Tidak Populer

“Kepada Ibu Mega, Surya Paloh, Muhaimin Iskandar, Wiranto dan Sutiyoso, mereka adalah tokoh-tokoh negarawan yang relevan untuk mendekati dan merangkul para Ketua Umum partai lain sekaligus memperkuat koalisi pendukung Jokowi-JK di DPR nanti. Kerja sama atau team work dan division of labor antara para pendukung Jokowi-JK pada ranah politik sedang diuji ketulusan dan komitmennya untuk mengamankan pemerintah pilihan rakyat Jokowi-JK. Rakyat berharap banyak,” ungkap Dimas.

Jokowi, tambah Dimas, adalah manifestasi adalah harapan rakyat akar rumput. Sosok Jokowi sendiri sesungguhnya tak punya beban politik dan konflik masa lalu dalam kaitannya dengan sejarah kontradiksi elite-elite lama. Artinya, pada ranah moral politik, para elite dari kelompok politik manapun berpotensi untuk bisa bekerja sama dengan Presiden terpilih.

BACA JUGA: Ciptakan Kantong Urine Berisi Serbuk untuk Jemaah Haji

Apalagi figutJokowi sendiri adalah sosok yang mau mendengar, meski tetap tegas dan dalam batas-batas prinsip dan integritas yang ia yakini.

Dimas meminta agar kekuatan politik yang ada menghormati pilihan rakyat ini dan mampu menurunkan ego serta kepentingan kelompoknya untuk memberi kesempatan bagi Presiden terpilih membentuk pemerintahan baru.

“Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, dengan sejarah dan cita-cita yang besar. Artinya, para pemimpinnya juga harus memiliki jiwa yang besar. Rakyat sudah muak dengan kebusukan-kebusukan politik para elite, karena itulah rakyat memilih Jokowi,” katanya. (awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lencana Emas Anggota DPRD Sumut Termahal se Indonesia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler