jpnn.com, SEMARANG - Integrasi BUMN Sub-Klaster Semen antara PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) dan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (Semen Baturaja) diharapkan bisa meningkatkan kapabilitas dalam memenuhi permintaan semen, seiring dengan pemulihan ekonomi pascapandemi.
Upaya tersebut juga mendukung kelancaran penyediaan dan distribusi pasokan semen yang memadai untuk pembangunan nasional melalui penguatan posisi perusahaan BUMN Semen.
BACA JUGA: Berkontribusi Pada Pendapatan Negara, SIG Raih Penghargaan BUMN Berprestasi
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko SIG, Andriano Hosny Panangian mengatakan semen merupakan komoditas penting untuk mendukung kelancaran proyek pembangunan nasional.
"Bergabungnya Semen Baturaja menjadi bagian dari SIG akan meningkatkan kapabilitas dalam memenuhi permintaan semen dan memperkuat posisi BUMN Sub Klaster Semen dalam menghadapi kondisi pasar yang kompetitif," serunya.
BACA JUGA: Kepuasan Public Terhadap Kinerja Jokowi di Jateng Capai 84 Persen
Integrasi Semen Baturaja ke dalam SIG dilakukan melalui mekanisme right issue, sebagai pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan sebesar 51,01%.
Pemerintah Indonesia akan mengambil bagian dalam aksi korporasi ini melalui transaksi inbreng dengan mengalihkan sebanyak 7.499.999.999 saham Seri B atau mewakili 75,51% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam SMBR.
BACA JUGA: SIG Raih Top Sustainable Development Goals di Ajang TOP SDGs Award 2022
"Sementara untuk porsi publik akan disetorkan dalam bentuk tunai. Transaksi inbreng tersebut akan membuat SIG menjadi pemegang saham mayoritas pada SMBR," jelasnya.
SIG akan memanfaatkan dana yang diperoleh dari Rights Issue untuk program ESG (Environmental, Social, and Governance) guna mendukung kinerja Perusahaan, melalui inisiatif penambahan fasilitas untuk peningkatan pemanfaatan bahan bakar dan bahan baku alternatif, pembangunan fasilitas penyiapan untuk pemanfaatan limbah menjadi bahan bakar alternatif ramah lingkungan, serta pengembangan bisnis.
“Integrasi antara SIG dan Semen Baturaja ini akan semakin memantapkan langkah SIG sebagai perusahaan penyedia solusi bahan bangunan terdepan di regional, seiring dengan meningkatnya pangsa pasar, bertambahnya portofolio produk, serta jaringan distribusi yang semakin luas. Langkah integrasi ini diprediksi akan memberikan nilai tambah melalui efisiensi dan sinergi mencapai Rp 1,65 triliun selama 2022 hingga 2026,” kata Andriano.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada