Perkuat Sistem Keandalan Kelistrikan, Elsewedy dan PLN Bangun Gardu Induk di GICC

Kamis, 09 Maret 2023 – 22:35 WIB
Perkuat Sistem Keandalan Kelistrikan, Elsewedy dan PLN Bangun Gardu Induk di GICC. Foto: dok. Elsewedy

jpnn.com, JAKARTA - Produsen dan pemasok produk Transformator Daya, PT Elsewedy Electric Indonesia (Elsewedy) bekerja sama dengan PT PLN (Persero) dalam Pekerjaan Gardu Induk 150kV Konsumen Tingkat Tinggi Data Center (KTT Data Center).

Proyek senilai USD 12,6 juta atau sekitar Rp 188, 5 miliar itu berada di kawasan industri Greenland International Industrial Center (GICC), Kota Deltamas, Cikarang.

BACA JUGA: Dorong Net Zero Emission 2060, FFI Beli Energi Terbarukan dari PLN

Hany Gamal, Direktur Utama Elsewedy mengatakan proyek tersebut bertujuan memperkuat sistem keandalan kelistrikan di kawasan industri GICC.

Kerja sama ini meliputi pengadaaan transformator daya, pekerjaan sipil, serta sarana dan prasarana yang dijadwalkan selesai pada 2024.

BACA JUGA: Sambut Pembangunan Ibu Kota Baru, PLN Siapkan 2 Gardu Induk Mobile

"Ini salah satu Proyek Strategis Nasional Indonesia yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah”, ujar Hany Gamal, dalam keterangannya, Kamis (9/3).

Direktur Manajemen Proyek PT PLN (Persero) Wiluyo Kusdwiharto mengungkapkan, pemasangan sambungan listrik di kawasan GICC bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan listrik kegiatan data center.

BACA JUGA: Gardu Induk Akan Dibangun untuk Mendukung Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

"Sekitar 70% dari total luas kawasan 3.200 hektar, GICC akan dikembangkan dengan konsep ramah lingkungan," katanya.

Inisiasi pembangunan KTT Data Center tercantum pada Peraturan Presiden No. 95 Tahun 2018 dalam rangka mendukung kebijakan moratorium pembangunan Pusat Data Nasional yang disebutkan di dalam lampiran Peraturan Presiden 96 Tahun 2014 tentang Rencana Pitalebar Indonesia 2014-2019.

Pembangunan KTT Data Center ini diharapkan dapat berfungsi sebagai konsolidasi data, interoperabilitas data pemerintah yang selama ini digunakan melalui 27.000 pusat data dan server.

Sehingga pengelolaan pusat data lebih efisien guna mendukung peningkatan layanan e-government, serta menghasilkan Satu Data Indonesia yang akurat. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler