Perkuat Suara Jokowi di Kaltim, Abah Bersilaturahmi dengan Kiai dan Santri

Jumat, 22 Maret 2019 – 00:00 WIB
Calon Wakil Presiden nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin. Foto: Fathan Sinaga/JPNN

jpnn.com, BALIKPAPAN - Calon Wakil Presiden (Cawapres) 01 KH Ma’ruf Amin terus bersafari keliling berbagai daerah dalam rangka menggalang dukungan. Kamis (21/3) pagi, cawapres pendamping Joko Widodo (Jokowi) itu bersilaturahmi dengan Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) dan Aliansi Masyarakat Kalimantan Timur di Balikpapan.

Pertemuan silaturahmi itu juga dihadiri sejumlah tokoh lintas agama di Kaltim dan relawan pendukung Jokowi - Ma’ruf. Dalam kesempatan itu, Kiai Ma’ruf hadir bersama istrinya, Nyai Wury Estu Handayani.

BACA JUGA: Hasto Minta Simpatisan dan Kader PDIP Semakin Militan

Kiai Ma’ruf dalam sambutannya menyatakan bahwa niatnya bersama Presiden Jokowi membuat Indonesia makin sehat, produktif dan berakhlak mulia. Mantan rais aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu mengatakan, ikhtiarnya menjadi cawapres sebagai upaya untuk meneruskan berbagai capaian pembangunan yang telah ditorehkan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam empat tahun belakangan ini.

Baca juga: Abah: Pak Jokowi Harus Menang, Kalau Tidak, Mulai dari Awal Lagi

BACA JUGA: 5 Alasan 10 Ribu Pengusaha Dukung Jokowi - Maruf

“Periode berikutnya kita naikkan lagi, kita maksimalkan lagi. Intinya menambah, memperbesar, melakukan penyempurnaan terhadap manfaat yang sudah diberikan," tuturnya.

Karena itu Kiai Ma’ruf menegaskan, kesediaannya menjadi cawapres bukan untuk berkuasa. “Mewariskan sesuatu yang bernilai untuk generasi yang akan datang," ucapnya.

BACA JUGA: Kiai Maruf Amin Paparkan Islam Moderat ke Masyarakat Samarinda

Ketua umum nonaktif di Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu juga menyinggung soal gerakan radikal yang menumpang di politik. Menurutnya, ada radikalisme yang mengancam keutuhan Indonesia sebagai sebuah bangsa.

Berita terkait: Kiai Ma'ruf Amin Paparkan Islam Moderat ke Masyarakat Samarinda

Kiai Ma'ruf mengatakan, tanpa keutuhan maka sebuah bangsa tak akan bisa membangun. Sebagai contoh adalah Afghanistan yang kaya sumber daya alam. "Karena perang selama 40 tahun jadi miskin," kata ulama yang sering disapa dengan panggilan Abah Ma'ruf itu.(jpg/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi: Ini Energi Besar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler