Perlindungan TKI Belum Diprioritaskan

Jumat, 20 Desember 2013 – 21:23 WIB
Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi. Foto: JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Sumbangsih besar kepada para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang diberikan kepada negara belum juga sepadan dengan yang diterima. Pahlawan devisa yang disematkan kepada pekerja migran hanya sebatas slogan.

Situasi inilah yang menjadi keprihatinan Gita Indonesia sebagai organ strategis yang disokong oleh Gita Wirjawan, sebagai tokoh nasional yang berupaya perbaikan kehidupan masyarakat banyak. Masalah ini menjadi topik pembicaraan dalam iskusi yang digelar di Balai Desa Balearjo, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Jumat (20/12).

BACA JUGA: Merasa Dikerjai, Akan Laporkan Ketua PTUN Bandung ke MA

Diskusi bertema "Memperjuangkan Perlindungan dan Legalitas Buruh Migran" menghadirkan narasumber, yakni Haris El-Mahdi (akademisi Universitas Brawijaya) dan Mutmainah (Ketua Paguyuban Jinggo Putri).

Haris menyoroti masalah pendampingan atau advokasi bagi TKI yang dianggap belum menjadi prioritas utama. Kata dia, banyak pekerja yang dihukum mati dan disiksa karena lemah dari sisi advokasi. "Sekian puluh tahun tidak ada infrastuktur disiapkan untuk mendampingi TKI," kata Haris.

BACA JUGA: Freeport Didesak Bangun Smelter di Papua

Sementara itu, Juru Bicara Gita Indonesia, Intan Selni mengatakan Desa Balearjo merupakan salah satu wilayah penyumbang TKI terbesar dari Kabupaten Malang, Jawa Timur. Karena itu kata dia, warga Balearjo perlu mendapatkan pemahaman terhadap pentingnya perlidungan terhadap tenaga kerja. " kata Selni.

Kegiatan di Malang merupakan bagian dari serial tur diskusi lintas Nusantara yang digelar Gita Indonesia. Malang menjadi kota ketiga, setelah sebelumnya tur Gita Indonesia menyinggahi Yogyakarta dan Palangkaraya. (awa/jpnn)

BACA JUGA: 4 Tewas Tertimbun Longsor di Kebumen

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiket Kereta Api Ludes


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler