jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi Partai Demokrat Erma Suryani Ranik mengecam pelaku teror bom di rumah pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo di Bekasi, Jawa Barat dan Laode M Syarif di Kalibata, Jakarta Selatan (Jaksel).
Politikus Partai Demokrat itu melihat apa yang terjadi itu merupakan teror yang masif, terstruktur dan terencana yang dilakukan orang-orang tidak bertanggung jawab untuk membuat KPK kecut dan takut dalam melakukan tugas pemberantasan korupsi.
BACA JUGA: DPR: Jangan Berspekulasi Soal Dalang Teror Bom
Erma meminta agar Kapolri Jenderal Tito Karnavian segera turun tangan membentuk Satuan Tugas Khusus terkait kasus ini.
“Satgas ini harus bertugas dan bertanggung jawab sekalian dengan investigasi kasus Novel Bawesdan,” kata Erma kepada wartawan, Rabu (9/1).
BACA JUGA: Pimpinan KPK Diteror, Ketua DPR Teringat Teori Bola Biliar
Erma meminta Satgas Khusus ini langsung dipimpin oleh Wakapolri Komjen Ari Dono Sukmanto. Dia berharap, Satgas Khusus harus bisa mengungkap siapa pelaku dan aktor utama di balik peristiwa ini.
“Saya percaya Polri punya semua sumber daya untuk mengungkapnya. Tinggal kemauan saja,” ujarnya.
BACA JUGA: Pimpinan KPK Diteror, Begini Respons Istana
Lebih lanjut, dia menuturkan Komisi III DPR akan memantau serius kasus ini karena teror terhadap aparat penegak hukum yang menjalankan tugasnya tidak bisa dibiarkan.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Setelah Novel, Kini Giliran Pimpinan KPK Diteror, Ada Apa?
Redaktur & Reporter : Boy