Perlu Pembinaan Berjenjang dan Kompetisi Berkelanjutan

Minggu, 26 Februari 2017 – 06:04 WIB
Ilustrasi sepak bola. Foto: AFP

jpnn.com - jpnn.com - Euforia sepak bola di Maluku Utara memang masih sangat terasa, meski daerah ini sudah lama absen dari kompetisi elite Tanah Air. Banyak keinginan untuk menumbuhkan olahraga si kulit bundar itu, namun hingga kini salah satu klub kebanggaan daerah ini, Persiter belum menunjukkan tanda-tanda yang baik.

“Sebenarnya sangat mudah untuk membangkitkan sepak bola di Maluku Utara, terutama Persiter Ternate,” kata Hasbi Yusup seperti dilansir Malut Post (Jawa Pos Group), kemarin.

BACA JUGA: Lihat tuh, Pak Camat Diadang Warga, Diusir

Jika bicara soal perkembangan olahraga yang satu ini, maka fokus utama tentu pada Persiter Ternate. Persiter memang menjadi acuan persepakbolaan di Maluku Utara. Klub ini pernah punya masa keemasan, ketika menembus kasta kedua liga Indonesia atau yang dikenal divisi utama. Tapi, setelah itu Persiter mulai absen akibat ada aturan yang melarang penggunaan APBD pada klub profesional.

Nah, kini klub ini nyaris tinggal nama. Sejumlah program sudah diupayakan, tapi belum memenuhi ekspektasi pecinta sepak bola. Menurut Hasbi, ada dua hal yang paling pokok untuk mengembalikan klub yang berjuluk Laskar Kie Raha ini pada khitanya.

BACA JUGA: Jadi Terdakwa, AHM Tetap Optimistis Maju Pilgub

Hasbi menjelaskan, setiap prestasi yang diraih itu tidak instan. Ada proses panjang yang harus dilakukan oleh pengurus atau manajemen.

“Presitasi sebuah klub akan diraih, jika ada pemebinaan yang berjenjang dan kompetisi yang ber-kontinu,” ungkapnya.

BACA JUGA: Povinsi Ini Sediakan Rp 3 Miliar untuk UN

Selain itu, Hasbi lebih lanjut menjelaskan Persiter harus mengaktifkan dan menghidupkan akademi Persiter. Selain itu, respon pemerintah juga menjadi sangat penting untuk mendorong terciptanya prestasi persepakbolaan.

Ia membandingkan, persepakbolaan di Indonesia ini belum bisa disamakan dengan di Eropa, yang notabene sudah dijadikan industri.

Tujuan menghidupkan akademi dan pembinaan berjenjang itu menurut mantan sekretaris umum Persiter ini, ada dua dampak yang bisa dirasakan. Persiter bisa menjadi konstribusi pemain muda berbakat di timnas, dan langkah taktis untuk mengisi skuad Persiter dengan pemain-pemain muda berkualitas dan murah.

“Kan pemain kita sendiri, kita didik di akademi dan SSB kemudian kita rekrut masuk tim utama lalu berjuang mengikuti kompetisi. Sayan yakin, perlahan-lahan Persiter bisa ikut kompetisi elite,” tegasnya dengan optimistis.

Hasib sangat meyakini, jika olahraga yang satu ini akan mendapat dukungan penuh dari swasta jika pemrentah sudah merespek dengan serius. Menurutnya, perkembangan sepakbola memiliki dampak yang paling pesat. Perkembangan ekonomi menengah, ruang promosi brain bagi perusahan-perusahan swasta, SDM perwasitan dan pelatih terus diasah, bahkan menjadi ikon untuk mempromosikan daerah.

“Sepak bola kita ini tidak bisa dibangun oleh tangan-tangan fantastis yang peduli, tapi juga dukungan pemerintah. Jika orang bicara Persiter misalnya, maka tentu itu sudah pasti bicara soal Maluku Utara atau Ternate, karena Persiter menjadi ikon daerah,” ujarnya.(mg-02/yun/fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Emas Naik Dipicu Pelantikan Donald Trump?


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler