JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Isran Noor mengatakan upaya dan pendekatan dalam mengentaskan kemiskinan yang selama ini menjadi agenda utama pemerintah dinilai masih belum berjalan efektif. Makanya, diperlukan terobosan dan secara fundamental mengubah nasib rakyat ke arah tingkat kesejahteraan yang lebih baik.
“Negara ini memerlukan pendekatan baru yang lebih cerdas dalam menanggulangi dan mengentaskan kemiskinan yang berada di tengah masyarakat ini,” kata Isran pada pembukaan Rapat Koordinasi Bupati Se-Jawa dengan tema “Penanggulangan Kemiskinan dan Akselerasi Pembangunan Infrastruktur” di Hotel Sultan, Jakarta (4/7).
Isran menyebutkan paling tidak ada 6 bidang usaha yang berpotensi untuk dikembangkan dan layak direalisasikan, yaitu pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan laut dan darat, pertukangan dan pariwisata.
“Maka untuk mendukungnya dana pembangunan dari APBN/APBD serta dana BUMN sebagian besar harus diarahkan pada pembangunan infrastruktur dan pelatihan untuk 6 bidang usaha tersebut,” ujar Isran.
Program pengentasan kemiskinan selalu menjadi agenda utama Pemerintahan, dengan jumlah penduduk yang mencapai lebih dari 200 juta jiwa, Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) bulan september 2012 Indonesia tercatat masih memiliki 28,59 juta penduduk yang dibawah garis kemiskinan dan 70 juta penduduk digolongkan dalam kategori hampir miskin.
Kepala Badan Litbang Perhubungan Kementerian Perhubungan, Wendy Aritenang Yasid mengakui transportasi berperan dalam keberhasilan perekonomian yang bisa mengurangi angka kemiskinan. Hanya saja kata dia, transportasi tidak didukung dengan daya saing infrastruktur transportasinya sehingga menyebabkan biaya logistik yang tinggi.
Sementara itu, Direktorat Pengairan dan Irigasi Bappenas, Donny Azdan menyebutkan beberapa alasan penurunan kemiskinan yang melambat. Salah satunya adalah ketidaktepatan sasaran rumah tangga, keterlambatan pencairan/penyaluran anggaran dan data kemiskinan yang belum dimutakhirkan.
“Namun demikian kita juga mengalami tangangan utama dalam penanggulangan kemiskinan salah satunya adalah dari aksesbilitas infrastruktur yang masih belum memadai,” katanya. (awa/jpnn)
“Negara ini memerlukan pendekatan baru yang lebih cerdas dalam menanggulangi dan mengentaskan kemiskinan yang berada di tengah masyarakat ini,” kata Isran pada pembukaan Rapat Koordinasi Bupati Se-Jawa dengan tema “Penanggulangan Kemiskinan dan Akselerasi Pembangunan Infrastruktur” di Hotel Sultan, Jakarta (4/7).
Isran menyebutkan paling tidak ada 6 bidang usaha yang berpotensi untuk dikembangkan dan layak direalisasikan, yaitu pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan laut dan darat, pertukangan dan pariwisata.
“Maka untuk mendukungnya dana pembangunan dari APBN/APBD serta dana BUMN sebagian besar harus diarahkan pada pembangunan infrastruktur dan pelatihan untuk 6 bidang usaha tersebut,” ujar Isran.
Program pengentasan kemiskinan selalu menjadi agenda utama Pemerintahan, dengan jumlah penduduk yang mencapai lebih dari 200 juta jiwa, Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) bulan september 2012 Indonesia tercatat masih memiliki 28,59 juta penduduk yang dibawah garis kemiskinan dan 70 juta penduduk digolongkan dalam kategori hampir miskin.
Kepala Badan Litbang Perhubungan Kementerian Perhubungan, Wendy Aritenang Yasid mengakui transportasi berperan dalam keberhasilan perekonomian yang bisa mengurangi angka kemiskinan. Hanya saja kata dia, transportasi tidak didukung dengan daya saing infrastruktur transportasinya sehingga menyebabkan biaya logistik yang tinggi.
Sementara itu, Direktorat Pengairan dan Irigasi Bappenas, Donny Azdan menyebutkan beberapa alasan penurunan kemiskinan yang melambat. Salah satunya adalah ketidaktepatan sasaran rumah tangga, keterlambatan pencairan/penyaluran anggaran dan data kemiskinan yang belum dimutakhirkan.
“Namun demikian kita juga mengalami tangangan utama dalam penanggulangan kemiskinan salah satunya adalah dari aksesbilitas infrastruktur yang masih belum memadai,” katanya. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hitung Kerugian Dampak Narkoba, BNN Gandeng BPS
Redaktur : Tim Redaksi