jpnn.com, PONOROGO - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) bersama Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur mengembangkan program Agrosolution untuk komoditas padi.
Hal tersebut ditandai penanaman perdana padi varietas Ciherang 32 dan pemupukan perdana olah lahan menggunakan pupuk hayati Ecofert dan Biodex oleh Komisaris Pupuk Kaltim, Gustaaf AC Patty, bersama Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, dan stakeholder terkait di Desa Ngrupit, Kecamatan Jenangan, Senin (19/12).
BACA JUGA: Pertahankan Predikat Industry Leader 5 Tahun Berturut, Pupuk Kaltim Raih Platinum IQA 2022
Perluasan Agrosolution di Kabupaten Ponorogo merupakan wujud komitmen Pupuk Kaltim dalam mendorong sektor pertanian nasional, melalui peningkatan hasil di berbagai komoditas.
Selain mendorong produktivitas pertanian, Agrosolution merupakan kesinambungan upaya Pupuk Kaltim dalam meningkatkan kesejahteraan petani melalui sinergi BUMN, dengan memfasilitasi beragam kemudahan.
BACA JUGA: Program SMKN Jateng Inisiasi Ganjar Sukses Antarkan Rafli Bekerja di Luar Negeri
Mulai dari penyediaan agri input seperti benih dan pupuk, akses permodalan bagi petani, pendampingan berkala, asuransi pertanian untuk antisipasi gagal panen, hingga jaminan pembelian hasil panen oleh offtaker secara kontinyu.
"Dengan Agrosolution, Pupuk Kaltim memberikan pendampingan lanjutan bagi petani dengan berbagai kemudahan yang difasilitasi, sehingga mampu mendorong peningkatan kesejahteraan melalui produktivitas hasil pertanian secara maksimal agar memberikan keuntungan bagi petani," ujar Gustaaf.
BACA JUGA: Dirut Pupuk Kaltim Raih Penghargaan Tokoh Finansial Indonesia 2022
Selain itu, Agrosolution juga digagas untuk mendorong peningkatan penggunaan pupuk non subsidi oleh petani, guna mengurangi ketergantungan akan pupuk subsidi dengan target lahan yang jauh lebih produktif.
Hal ini didukung berbagai produk unggulan Pupuk Kaltim yang telah teruji cocok dengan beragam jenis tanaman dan karakteristik lahan, seperti Urea Daun Buah, NPK Pelangi dan NPK Pelangi JOS, serta produk hayati Biodex dan Ecofert.
"Keunggulan produk non subsidi Pupuk Kaltim telah terbukti cocok dalam meningkatkan produktivitas pertanian pada berbagai komoditas khususnya padi. Terlebih penggunaan dosis produk non subsidi Pupuk Kaltim jauh lebih hemat dibanding pupuk bersubsidi, sehingga petani mampu menekan biaya produksi dengan hasil yang jauh lebih optimal," papar Gustaaf.
Program Agrosolution di Ponorogo telah direalisasikan Pupuk Kaltim seluas 573 Hektare (Ha) di tiga Kecamatan, yakni Ngrayun, Jetis, dan Siman untuk komoditas jagung serta kacang tanah di Kecamatan Jambon.
Luasan tersebut akan terus dikembangkan Pupuk Kaltim ke berbagai wilayah lainnya, sesuai komitmen kerjasama program kemitraan antara perusahaan dengan Pemkab Ponorogo pada berbagai komoditas pangan.
Gustaaf mengimbau para petani untuk tidak ragu bergabung dalam Agrosolution, guna menerapkan adopsi pertanian unggul melalui pendampingan intensif agar mampu mencapai produktivitas hasil secara maksimal.
Selain itu produk yang diaplikasikan ke tanaman juga sesuai dengan kebutuhan lahan sehingga akan menjaga daya dukung lahan tetap baik.
"Peningkatan produktivitas juga didukung adanya offtaker dengan jaminan harga pembelian hasil panen yang relatif stabil, sehingga dapat mewujudkan harapan petani dalam peningkatan produktivitas dan pendapatan," tambah Gustaaf.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menyambut optimis Agrosolution sebagai solusi dalam meningkatkan produktivitas hasil pertanian untuk memberi dampak positif terhadap pendapatan dan kesejahteraan petani. Menurut dia, Agrosolution mampu menjawab permasalahan yang selama ini dihadapi petani, utamanya untuk ketersediaan bibit dan pupuk memadai.
"Bersama Agrosolution Pupuk Kaltim, mari wujudkan sektor pertanian yang unggul dengan mendorong produktivitas hasil yang lebih optimal, sehingga mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat," seru Sugiri.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Dinilai Berhasil Menciptakan Kerukunan Antarumat Beragama
Redaktur & Reporter : Yessy Artada