Perluas Lokasi Program CSA untuk Meningkatkan Produksi Saat Cuaca Ekstrem

Senin, 18 Juli 2022 – 12:29 WIB
Sosialisasi program CSA di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Pertanian cerdas iklim atau climate smart agriculture (CSA) merupakan salah satu upaya yang tengah dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk menggenjot produktivitas dalam menghadapi perubahan iklim menuju pertanian yang ramah lingkungan.

CSA ialah paket teknologi ramah lingkungan yang diinisiasi Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) melalui program Strategic Irrigation Modernization Urgent Project (SIMURP).

BACA JUGA: Polisi Gerebek Markas Ormas, Ada Senjata Api, Parang, Tombak, Celurit

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan tujuan dari pembangunan pertanian, di antaranya peningkatan produktivitas, peningkatan kualitas, meningkatkan intensitas pertanaman, serta berbudi daya yang ramah lingkungan dengan tujuan akhir menyejahterakan masyarakat.

"Perubahan iklim dan cuaca ekstrem akan berdampak tidak linier, tidak bisa diprediksi dan tak berkelanjutan," ujar Mentan.

BACA JUGA: BPP Kostratani Ayah Latih Petani jadi Agen CSA untuk Hadapi Perubahan Iklim

Mentan juga menegaskan jika program SIMURP memberikan banyak manfaat untuk petani dan penyuluh.

“SIMURP mengajarkan banyak hal kepada petani. Khususnya bagaimana melakukan pertanian pintar dalam menghadapi perubahkan iklim. Termasuk bagaimana cara mengantisipasi dan menangani penyakit tanaman,” tutur Mentan SYL.

BACA JUGA: Istri Sama Lelaki Lain di Kamar, Suami Menunggu di Luar

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan tujuan dari SIMURP untuk meningkatkan produktivitas pertanian serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, khususnya yang berada di sekitar daerah irigasi di sekitar lokasi SIMURP.

Oleh karena itu, dia berharap agar penyuluh segera dapat mengimplementasikan ilmu yang sudah di dapat tentang Climat Smart Agriculture (CSA) atau pertanian cerdas kepada petani.

Saat ini, kegiatan Program SIMURP bertambah lima lokasi di Jawa Tengah, salah satunya Kabupaten Demak.

Farikh Sakti Syaripudin, dari Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Demak mengatakan tahun 2022, ada lima Kecamatan/BPP yang mendapat bantuan kegiatan SIMURP. Yaitu Kecamatan Wonosalam, Demak, Bonang, Dempet, dan Kebonagung.

"Bantuan program itu banyak sekali manfaatnya, yaitu ilmu dan teknologi baru terkait penerapan CSA atau pertanian cerdas iklim, untuk antisipasi perubahan iklim yang saat ini terjadi," ujarnya pada Jumat (15/7).

Menurut Farikh, dalam budi daya sekarang ini ada perlakukan khusus yang dilakukan petani. Seperti untuk pemupukan menggunakan pupuk organik dan pemupukan berimbang dengan sistim pola tanam jajar legowo.

"Karena Program SIMURP baru masuk 2022, jadi belum semua petani mengaplikasikannya. Namun dari demplot yang ada dari Program SIMURP sudah terlihat dampaknya, produktivitas lebih tinggi dibanding budi daya yang dilakukan seperti biasa. Semoga setelah lihat hasil demplot yang produksinya meningkat, semua petani mau mengaplikasikannya" tambahnya.

Sementara itu, Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak Subondo mengatakan walaupun wilayah binaannya belum menjadi lokasi Program SIMURP, tetapi semua penyuluh terus melakukan sosialisasi, karena itu merupakan salah satu program andalan Kementan.

Subondo mengungkapkan pola tanam yang dilakukan petani binaannya adalah padi, palawija (kacang hijau) varietas Bima 3 seluas 100 ha yang kini menjadi program ekspor dan dibina langsung Direktorat Ikabi.

"Di Musim Tanam (MT) kacang hijau ini, cuaca ekstrem, jadi terganggu produksinya," kata dia. (rhs/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Ruangan Tersembunyi di Pesantren Shiddiqiyyah Jombang Milik Mas Bechi, Bikin Melongo


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler