jpnn.com - Air mineral dalam kemasan semakin sering dikonsumsi masyarakat. Air jenis ini biasanya berasal dari mata air atau penampungan air yang telah diolah sedemikian rupa. Lantas, seberapa pentingkah kandungan mineral dalam air kemasan?
Kandungan Mineral dalam air kemasan, apakah perlu?
BACA JUGA: Jangan Minum Kopi Saat Perut Kosong, ini 5 Dampaknya
Tidak seperti air lainnya, air mineral dalam kemasan mengandung mineral dan berbagai elemen. Menurut the Food and Drug Administration (FDA) atau asosiasi makanan dan obat di Amerika Serikat, air mineral tidak boleh mengandung lebih dari 250 ppm total bahan padat atau mineral.
Sementara itu, menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Clinical Cases in mineral and Bone Metabolism, menambahkan mineral ke dalam air kemasan tidak diperbolehkan karena dapat berdampak bagi kesehatan.
BACA JUGA: Selain Jalan Kaki, 5 Olahraga ini Bisa Bikin Panjang Umur
Sesuai namanya, kandungan mineral dalam air kemasan antara lain magnesium, potassium, zinc, zat besi, kalsium, bikarbonat, sodium, sulfat, klorida, dan fluorida.
Dalam pembuatannya, air mineral kemasan melalui serangkaian proses, antara lain menambahkan atau menghilangkan gas karbon dioksida (CO2) atau menghilangkan bahan beracun seperti arsen.
BACA JUGA: Ladies, Yuk Kenali Arti Warna Darah Haid yang Normal dan Tidak
CO2 dapat bermanfaat untuk mencegah oksidasi dan menghambat pertumbuhan bakteri dalam air mineral.
Mineral merupakan bahan inorganik yang dapat bermanfaat bagi tubuh antara lain untuk mineralisasi tulang dan gigi serta mengaktivasi berbagai proses metabolisme tubuh. Beberapa kandungan mineral dalam air kemasan itu antara lain:
1. Kalsium
Salah satu kandungan mineral dalam air kemasan yang penting bagi tubuh adalah kalsium. Asupan kalsium yang cukup sangat penting untuk kesehatan dan pertumbuhan tulang.
Menurut penelitian dalam Journal of Endocrinological Investigation, konsumsi air mineral yang tinggi akan kalsium baik untuk kesehatan tulang.
Penelitian ini dilakukan pada 255 wanita postmenopause yang minum air mineral yang tinggi kalsium.
Hasilnya, kelompok wanita yang rutin minum air mineral tinggi kalsium memiliki kepadatan tulang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok wanita yang minum air mineral rendah kalsium.
2. Bikarbonat dan Magnesium
Selain kalsium, kandungan mineral dalam air kemasan lain yang juga penting untuk kesehatan tulang adalah bikarbonat dan magnesium.
Kandungan mineral magnesium dalam air minum bermanfaat untuk mencegah konstipasi. Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan di European Journal of Nutrition pada 2017 juga disebutkan, kandungan mineral dalam air kemasan, yaitu magnesium, dapat menarik air ke dalam usus.
Kondisi ini dapat merelaksasi otot usus sehingga dapat membuat feses lebih lunak dan lebih mudah melewati saluran cerna. Studi ini dilakukan pada 106 orang yang sering mengalami susah BAB selama 6 minggu.
Pada penelitian ini, responden diminta untuk minum 500 ml air mineral yang tinggi magnesium dan sulfat per hari. Hasilnya setelah 6 minggu, responden berkurang keluhan konstipasinya.
Anda sudah tahu bahwa ada manfaat mineral dalam air minum. Namun demikian, seberapa penting kandungan mineral dalam air kemasan? Air mineral memang tidak buruk untuk diminum, tapi ternyata tidak terlalu diperlukan.
Kalsium dan magnesium yang biasa terkandung dalam air mineral dapat meninggalkan bintik hitam jika dituang ke dalam piring. Itulah sebabnya, banyak orang yang beralih mengonsumsi air suling.
Di lain sisi, menurut hasil penelitian The Nutrient Data Laboratory, tidak mengonsumsi air mineral ternyata tidak membawa kerugian bagi tubuh.
Minum air putih biasa tetap bermanfaat untuk menghidrasi dan membantu tubuh memproses vitamin serta mineral yang dikonsumsi lewat makanan sebagai sumber nutrisi utama.(klikdokter)
Redaktur & Reporter : Yessy