Permadi Ramalkan SBY Segera Turun Tahta

Senin, 27 Februari 2012 – 10:22 WIB

KENDARI - Kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam setahun terakhir memang menghadapi tekanan yang tinggi dari pusaran politik tanah air. Maraknya aksi kekerasan di berbagai daerah di Indonesia plus skandal korupsi yang melibatkan kader-kader Partai Demokrat adalah salah satu penyebabnya. Makanya, Permadi, anggota dewan penasehat Partai Gerindra sekaligus paranormal meramalkan bahwa SBY-Boediono akan turun "tahta" sebelum masa jabatan berakhir.
   
Ramalan itu bukan tanpa dasar. Kata Permadi, itu dilihatnya dari sinyal-sinyal alam yang diterawangnya. Artinya, SBY akan tumbang dari kursi kepemimpinan akibat maraknya kebohongan yang dilakukan. "SBY tidak lagi mengacu pada janji yang dikrarkan saat pemilu pertama yakni hanya menjadi presiden satu periode," kata Permadi, kemarin saat berada di Kendari, bertemu dengan kader-kader Gerindra di daerah ini.
   
"Lihat saja, semua kebohongan ini akan terbuka. Saya mau tanya kasus century, kasus wisma atlet, apakah itu hasil penyelidikan atau temuan dari kepolisian, kejaksaan atau hakim - jawabnya tidak. Kasus itu terbuka dengan sendirinya, artinya semua kebohongan ini pelan-pelan akan terkuak," katanya saat memberikan sambutan, dihadapan pengurus DPC Gerindera.
   
Kehadiran Permadi, bukan dalam rangka kunjungan partai. Ia mempunyai sebuah misi pribadi di Kabupaten Muna. Namun, momen kehadirannya lansung dimanfaatkan oleh para pengurus Gerindera Sultra, untuk langsung bertatap muka. Nah, lebih jauh Permadi menegaskan, secara perorangan Gerindera melihat, dalam kasus korupsi yang melibatkan kader-kader Demokrat, juga tidak luput dari sebuah kebohongan terhadap publik, sehingga mengakibatkan kerusakan hukum yang luar biasa.
   
Meski begitu, secara organisasi Gerindera belum bisa melakukan penilaian, yang seharusnya penting dilakukan oleh seorang Parbowo untuk mewakili Gerindra dalam menyuarakan semua kebohongan tersebut. "SBY terlalu mengurusi partai dan melindungi para kadernya yang diduga koruptor. Padahal, ia secara tegas mengatakan, akan menjadi pemimpin pemberantas korupsi. Itu semua omong kosong,"tuturnya.
   
Selain membahas soal kepemimpinan SBY, Permadi juga menjelaskan tentang ketangguhan seorang Prabowo Subianto yang kian bersinar untuk maju sebagai calon presiden di 2014 mendatang. Gerindera, kata dia, harus mempersiapkan diri secara matang, jika ingin memenangkan setiap pemilihan. Bahkan, Permadi membeberkan dalam Pilpres 2009 lalu, terdapat sebuah perjanjian pribadi antara Megawati-Prabowo, yakni Prabowo yang akan diusung jadi Capres.
    
"Tapi, realisasi tidak begitu mudah karena dilakukan bukan dalam sebuah kongres atau persetujuan rapat DPP.    Tapi perjanjian itu benar adannya, tapi saya mensinyalir mungkin ada hambatan, apakah itu dari Taufik Kemas, Puan Maharani atau anggota lain yang kurang senang dengan Prabowo. Tapi apapun itu, kalau itu dilanggar, merupakan aib bagi Megawati,"cetusnya,
   
Ia juga menjelaskan, Prabowo pasti akan diusung menjadi calon presiden. Nah, untuk calon wakilnya kata Permadi orangnya harus mengerti dengan administrasi, faham aturan hukum dan lainya. "Kalau Puan Maharani mau diusulkan sebagai wakilnya, Prabowo harus mempertimbangkan. Sebab, itu tidak akan membawa dampak signifikan. Artinya, ada hambatan psikologis toh, kalau seperti itu pasti kurang diminati,"tandasnya.(m1)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Politisi PDIP Ikut Sibuk Urus Buruh Myanmar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler