jpnn.com - SURABAYA – Permintaan jasa ekspedisi pada Ramadan ini melonjak signifikan. Kenaikan terjadi karena pengusaha memanfaatkan pekan terakhir sebelum pemberlakuan larangan operasional angkutan barang mulai H-5 Lebaran.
Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) Jatim Djohan menyatakan, permintaan jasa ekspedisi pada Juni ini diprediksi meningkat 20–30 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Lonjakan pengiriman barang terkonsentrasi pada pekan terakhir Juni.
BACA JUGA: Charoen Pokphand Indonesia Gelontorkan Dividen Rp 475 M
’’Dampaknya, volume barang pada pekan terakhir sebelum larangan diberlakukan bakal membengkak. Perkiraan kami, 60–70 persen akan terkonsentrasi pada minggu terakhir Juni,’’ kata Djohan kemarin (15/6).
Barang yang dikirim pada pekan terakhir Juni juga beragam. Mulai pengiriman dokumen perusahaan hingga kebutuhan segmen ritel seperti makanan dan garmen. Kondisi itu memang berlangsung setiap tahun.
BACA JUGA: Kementerian ESDM Pangkas Separuh Subsidi Solar
Karena itu, para pengusaha angkutan melakukan antisipasi beberapa bulan sebelumnya. Mereka umumnya mengecek performa armada pengangkutan sejak April hingga Mei.
Dengan demikian, pada saatnya nanti, armada yang dipakai tidak mengalami kendala seperti penggantian suku cadang dan sebagainya. ’’Kami juga sudah melakukan penambahan sumber daya manusia,’’ tuturnya.
BACA JUGA: Percepat Smart City, Telkom Gandeng Huawei
Di tempat terpisah, Presiden Direktur JNE M. Feriadi mengakui bahwa sebulan mendatang menjadi peak seasons bagi perusahaan pengiriman barang. Diperkirakan, jumlah pengiriman JNE pada masa peak seasons tahun ini meningkat hingga 30–40 persen.
Artinya, ada kenaikan sekitar 3,5 juta paket dari rata-rata pengiriman setiap bulan yang mencapai 12 juta paket. JNE juga menambah 2 ribu tenaga kerja. ’’Lebih banyak daripada tahun lalu yang hanya 1.500 orang,’’ terang ketua umum Asperindo tersebut.
Selain itu, JNE sudah menambah jumlah armada hingga 400 unit. Perinciannya, sepeda motor, mobil van, hingga truk berbagai ukuran. Jumlah armada tambahan pada peak seasons tahun ini cenderung naik signifikan jika dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya menyiapkan 240 kendaraan.
’’JNE juga telah bekerja sama dengan seluruh maskapai penerbangan untuk booking surat muatan udara. Jadi, seluruh pengiriman, khususnya produk layanan premium, dapat berjalan optimal,’’ jelas Feriadi. (res)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Huawei Target 5 Besar di Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi