Permintaan Terakhir Wawan Gunawan sebelum Meninggal

Sabtu, 11 November 2017 – 16:47 WIB
Wawan Gunawan saat masih menjalani perawatan di RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, TASIKMALAYA - Wawan Gunawan (44), pemakan 48 paku, sebelum meninggal dunia Kamis (9/11) dini hari, berwasiat kepada keluarganya agar putri bungsunya, Sindi Maulani (13) bisa sekolah lagi.

Permintaan terakhir almarhum itu langsung direspons Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Muslim mengunjungi keluarga pengayuh becak itu di Bebedahan, Sukanagara, Purbaratu, Kota Tasikmalaya, Jumat (10/11).

BACA JUGA: Berita Duka: Wawan Gunawan Meninggal Dunia

Istri Wawan, Wati Karawati (41) menjelaskan, sang suami menyampaikan wasiat agar Sindi bersekolah lagi itu beberapa saat setelah masuk dan dirawat di RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya.

Ayah dua anak itu meminta Wati supaya menyekolahkan si bungsu dengan meminta bantuan kepada adik kandungnya, Ani Kumaryani (39).

BACA JUGA: Berita Duka, Pak Darsono Meninggal Dunia

Sepeninggal almarhum, Wati pun menyampaikan wasiat Wawan kepada Ani yang langsung menyanggupinya.

Meskipun belum terpikir dari mana dananya, rencananya tahun ajaran baru nanti Sindi akan disekolahkan.

BACA JUGA: Begini Kondisi Wawan Gunawan si Pemakan Paku

"Saya iyakan saja meskipun belum tahu dari mana biayanya, mudah-mudahan ada jalan," tuturnya di rumah duka di hadapan Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Muslim, Jumat pagi.

Muslim kemarin pagi mengunjungi kediaman keluarga Wawan. Politisi PDI Perjuangan itu sudah mengetahui terkait kasus Wawan, namun tidak menyangka hidupnya akan berakhir di rumah sakit.

"Waktu sudah operasi saya cukup lega karena sudah ditangani, kaget juga waktu dengar meninggal," ungkapnya saat berbincang dengan keluarga almarhum.

Mengetahui bahwa Wawan berwasiat anak bungsunya harus kembali bersekolah, Muslim pun langsung memfasilitasinya.

Saat itu juga dipastikan Sindi akan kembali bersekolah di SMP yang diinginkannya. "Sudah saya hubungi pihak sekolah dan alhamdulillah sesegera mungkin bisa sekolah," tuturnya kepada Radar Tasikmalaya (Jawa Pos Group).

Hal itu dilakukan karena melihat keluarga almarhum tergolong kurang mampu dan perlu untuk dibantu baik dari pendidikan, sosial, dan perekonomiannya.

Muslim juga akan membantunya supaya bisa mendapatkan bantuan pemerintah seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS).

"Saya kan koordinator Komisi IV juga, jadi berkewajiban untuk memperhatikan kesejahteraan masyarakat yang kurang mampu dari segi sosial dan ekonomi," tuturnya.

Pada kesempatan itu Muslim juga memberikan santunan untuk membantu kehidupan sehari-hari Wati dan kedua anaknya.

Dia menyarankan supaya santunan yang didapat bisa digulirkan dalam bentuk usaha supaya manfaatnya berkelanjutan.

"Bisa dagang kopi atau makanan ringan di depan rumah, jadi yang dipakai untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari itu labanya," katanya.

Wawan Gunawan meninggal dunia Kamis (9/11) pukul 02.30 WIB. Warga Bebedahan, Sukanagara, Purbaratu, Kota Tasikmalaya ini menghembuskan napas terakhir usai menjalani perawatan medis 10 hari di RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya. (rga/yfi/ujg)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Diduga Ada Kekuatan Klenik Penyebab Wawan Gunawan Makan Paku


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler