jpnn.com, GARUT - Bencana banjir bandang yang melanda Desa Marga Mulya, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut pada Senin (11/5) petang akibat curah hujan yang tinggi dan minimnya resapan air di hulu sungai, sehingga air meluap dan menerjang permukiman penduduk.
"Curah hujan sangat tinggi, terus sedimentasi sungai sudah dangkal, terus ada jebolnya kirmir dan di hulu sudah kurang resapan airnya," kata Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Pencegahan BPBD Garut Tubagus Agus Sofyan, Selasa.
BACA JUGA: Banjir Rendam Kota Sukabumi
Ia menuturkan, hujan deras yang mengguyur wilayah itu telah menggerus lumpur dari gunung menyebabkan aliran air sungai meluap lalu merendam kawasan perkampungan warga.
Banjir lumpur itu, kata Tubagus, merendam tiga rumah warga dan pesantren di Kampung Parohan, enam rumah di Kampung Ranjeng dan drainase roboh di Kampung Kumbang Badak, Desa Margamulya, Kecamatan Cikajang.
BACA JUGA: Hujan Deras, Semarang Dikepung Banjir dan Longsor
"Kronologi kejadian akibat curah hujan di wilayah Cikajang cukup deras sehingga lumpur dari gunung tergerus dan mengakibatkan meluapnya aliran sungai masuk ke perkampungan," katanya.
Ia menyampaikan petugas BPBD Garut dan petugas lainnya dari kecamatan, desa, TNI dan Polri telah terjun ke lapangan untuk meninjau langsung daerah yang terdampak banjir.
BACA JUGA: Gubernur Banten Sampai Minta Bantuan Jokowi soal Ini
Hasil pemantauan, kata dia, bencana banjir bandang itu tidak menimbulkan korban jiwa, hanya kerusakan bangunan dan menyisakan lumpur di lingkungan pemukiman warga.
"Air sudah surut, Kapolsek dan anggota jaga serta anggota Koramil bersama-sama dengan warga dan BPBD Garut melaksanakan pembersihan lumpur di sekitar lokasi banjir," katanya.
Selain membersihkan sisa banjir, BPBD Garut juga telah menyalurkan bantuan makanan untuk warga yang terdampak banjir. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti