jpnn.com, ROMA - Pemerintah Italia telah meminta perusahaan-perusahaan untuk tidak berpartisipasi dalam pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan bisnis antara kedua negara, kata seorang pejabat pemerintah.
Pertemuan itu, yang semula dijadwalkan pada November, akan diadakan melalui tautan video dan menampilkan para manajer puncak di perusahaan seperti perusahaan listrik Enel dan pemberi pinjaman UniCredit, menurut sumber-sumber yang telah melihat daftar tersebut.
BACA JUGA: Inggris Siapkan Sanksi Lebih Keras untuk Rusia, Putin Terancam Disikat
"Pertemuan itu adalah inisiatif pribadi dan tidak ada keterlibatan pemerintah di dalamnya," kata pejabat pemerintah itu.
Para pemimpin negara-negara Barat meningkatkan persiapan untuk menghadapi setiap tindakan militer Rusia terhadap Ukraina dan membuat rencana untuk melindungi Eropa dari potensi gangguan pasokan energi Rusia.
BACA JUGA: Putin dan Xi Jinping Sepakat Bantu Afghanistan
Presiden AS Joe Biden mengatakan pada Selasa bahwa dia akan mempertimbangkan sanksi pribadi terhadap Presiden Putin jika Rusia menginvasi Ukraina.
Panggilan video itu, yang melibatkan 20 hingga 25 perusahaan, diselenggarakan oleh Kamar Dagang Italia-Rusia (CCIR) dan komite bisnis Italia-Rusia yang diketuai oleh Marco Tronchetti Provera, kepala produsen ban Pirelli.
BACA JUGA: Amerika Cs Ancam Rusia, Putin Janjikan Pembalasan Dahsyat yang Bakal Dicatat Sejarah
Seorang penyelenggara mengatakan pada Rabu bahwa pertemuan itu akan dilanjutkan.
Perusahaan lain yang dijadwalkan untuk ambil bagian termasuk kelompok energi yang dikendalikan negara Eni dan Saipem. Namun Eni mengatakan pada Selasa bahwa pihaknya tidak akan hadir dan sebuah sumber mengatakan Saipem juga memilih untuk tidak ambil bagian.
Rusia, yang menegaskan tidak berencana untuk menyerang Ukraina, mengatakan pada Rabu bahwa tujuan utama pertemuan dengan komunitas bisnis Italia adalah untuk mengembangkan kepentingan Rusia.
Italia adalah mitra dagang terbesar kelima Rusia pada 2020. Perdagangan mereka dalam sembilan bulan pertama tahun lalu naik 44 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil