Pernah Bermasalah dengan Hukum, Putra Siregar Kurban Ratusan Sapi dan Kambing

Jumat, 31 Juli 2020 – 22:23 WIB
Putra Siregar (kanan) meraih dua rekor MURI di hari raya Idul Adha. Foto: HO/Antara

jpnn.com, JAKARTA - Youtuber dan pengusaha elektronik Putra Siregar diganjar rekor MURI karena menyembelih 410 hewan kurban di Hari Raya Iduladha tahun ini.

Padahal sebelumnya, ia sempat heboh dikabarkan ditangkap Bea Cukai terkait penjualan ponsel ilegal.

BACA JUGA: YouTuber Putra Siregar Beli 410 Hewan Kurban, Tanpa Sponsor

Rekor MURI yang diraih Putra Siregar tersebut atas dua kategori. Pertama, siaran langsung penyembelihan hewan kurban dan tempat ibadan terbanyak.

Kedua, pembagian paket daging kurban oleh ojek online terbanyak.

BACA JUGA: Akui Pernah Bermasalah dengan Hukum, Putra Siregar: Saya Bukan Pembunuh

“Ini kurban paling banyak, 410 hewan kurban yang disebar ke tempat ibadah dan pondok pesantren di seluruh Indonesia," kata Putra Siregar, di Jakarta, Jumat (31/7).

Ia memastikan bahwa 410 hewan kurban yang dibelinya itu tanpa dibantu sponsor. “Semua pakai uang sendiri,” ujarnya.

BACA JUGA: Vernita Syabila Blak-blakan soal Barang Bukti Alat Kontrasepsi

Dalam rinciannya, Putra menyerahkan hewan kurban ke tempat ibadah dan pondok pesantren di seluruh Indonesia berupa 220 ekor kambing dan 189 ekor sapi. Serta satu ekor unta yang dikirim ke Palestina.

"Saya sih enggak ngitung berapa uang yang saya keluarkan. Tetapi kalau kisarannya hampir Rp 6 Miliar," jelasnya.

Putra Siregar menegaskan bahwa dirinya tidak bermaksud untuk sombong. Ia mendonasikan ratusan hewan kurban sebagai bentuk kepeduliannya kepada sesama di tengah pandemi Covid-19.

"Saya tidak takut miskin karena saya tidak kaya. Karena bagi saya, semua yang saya dapatkan semua berasal dari sedekah saya,"  tuturnya.

Mengenai kasus yang menyeret namanya terkait penjualan ponsel ilegal melalui toko miliknya Pstore, ia pun membenarkannya.

Ia mengaku sempat tersandung kasus kepabeanan pada 2017. Namun, dia memastikan selalu kooperatif kepada pihak Bea Cukai.

"Itu kasus lama, entah kenapa baru sekarang baru jadi viral. Masalah ke pabean, bisa jadi persaingan bisnis dan juga pembunuhan karakter,” ungkapnya.

“Sempat stress juga tetapi dukungan keluarga dan teman-teman membuat saya menjadi lebih tegar dalam menghadapi kasus ini," sambungnya. (ant/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler