Pernah Coba Laporkan Puan Maharani ke Bareskrim, Pemuda Minang: Itu Bukan Karena Marah, tetapi.....

Selasa, 08 September 2020 – 22:37 WIB
Para pemuda Minang melaporkan Puan Maharani ke Bareskrim Polri. Foto: Elfany Kurniawan/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Persatuan Pemuda Mahasiswa Minang (PPMM) David mengatakan bahwa pelaporan mereka ke Bareskrim Polri terkait pernyataan Ketua Bidang Politik DPP PDI Perjuangan Puan Maharani "Semoga Sumbar menjadi provinsi yang memang mendukung negara Pancasila" bukanlah bentuk kemarahan. 

"Ini sebenarnya bukan suatu kemarahan. Karena anak rantau Minangkau tidak diajarkan marah kepada orang tua, tetapi perlu mengingatkan orang tua," kata David dalam program ILC Sumbar Belum Pancasilais yang ditayangkan Tv One, Selasa (8/9) malam.

BACA JUGA: Pasien COVID-19 Berusia 20 Tahun Diperkosa Sopir Ambulans saat Hendak ke Rumah Sakit, Astaga

David menjelaskan ada sebuah pepatah Minang yang intinya menyebutkan bahwa harus sopan santun, walaupun orang salah harus disampaikan dengan santun.

"Bagi kami cara yang santun adalah sampaikan ke Bareskrim. Kami tidak mau perang opini di media sosial yang mengganggu energi bangsa," kata dia.

BACA JUGA: Media Austria Ungkap Penyebab Mantan Pelatih Timnas Indonesia Alfred Riedl Meninggal

Ia menjelaskan langkah mereka sebagai warga negara melaporkan Puan, ke Bareskrim Polri, Jumat (4/9), merupakan hasil diskusi pada Kamis (3/9) malam dengan teman-teman mahasiswa dan pemuda Sumbar.

David mengatakan kalau mengatasnamakan pribadi tentu laporan itu tidak kuat.  Karena itu, dia bersama para rekan-rekan pemuda dan mahasiswa membentuk komunitas Persatuan Pemuda dan Mahasiswa Minang.

BACA JUGA: Arief Poyuono Bela Puan Maharani

Ia menjelaskan PPMM bukan organisasi berakta seperti Ikatan Keluarga Minangkabau yang dipimpin Fadli Zon.

"Kami hanya peduli isu ini, Uni kita (Puan) harus diselamatkan dengan kalimat maaf yang kita tunggu sampai sekarang," kata David.

Seperti diketahui, laporan tersebut ditolak Bareskrim Polri. David mengatakan penolakan itu bukan karena organisasi PPMM tidak memiliki akta atau apa pun.

"Bukan itu masalah tidak diterima," tegasnya.

David mengatakan rencana ke depan pihaknya masih berkonsultasi dengan mahasiswa. Dalam beberapa hari ini, David mengklaim telah menerima 300 telepon masuk dari Papua, Riau, dan lainnya untuk menyuarakan kekecewaan mereka.

BACA JUGA: Uang Rp100 Juta Raib Seketika dari Dalam Tabungan, Korban Panik, Oh Ternyata

"Ini kami simpan sebagai data tabulasi. Pesan kami tetap jaga NKRI. Jangan sampai terbersit satu anak Minang pun  berstatement kita harus keluar dari NKRI," tegas David. (boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler