MELONGUANE - Warga Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara (Sulut) kini agak lega. Wartawan gadungan bernama Ronny Calvin Limpek (29) yang menjadi buronan polisi dan warga selama dua pekan karena berbagai kasus telah tertangkap. Lelaki yang mengaku-ngaku wartawan dan aktivis antikorupsi ini dibekuk warga Kelurahan Makatara, Kecamatan Beo Utara.
Wartawan gadungan yang merupakan warga Kelurahan Sumompo Lingkungan V, Lorong Kecap, Manado ini babak belur dihakimi massa. Sebelumnya, Ronny Limpek sempat menghebohkan Talaud karena sejumlah aksi kejahatan dengan mengaku wartawan Harian Monitor. Pelaku juga diketahui sebagai anggota Lembaga Antikorupsi Republik Indonesia (LAKRI).
"Kami melihat pelaku di dekat sungai di Kelurahan Makatara dan langsung mengepungnya. Saat itu warga mulai berdatangan dan menghajarnya hingga babak belur," kata Gerry seperti yang dilansir Manado Post (Jawa Pos Group), Senin (6/5).
Di lokasi penangkapan, warga semakin banyak dan ada yang datang dengan senjata tajam dan ingin membunuh pelaku. Tindakan ingin main hakim sendiri inipun diketahui seorang anggota polisi di kelurahan tersebut, dan langsung menenangkan massa.
"Untung saja ada polisi, dan sejumlah warga cepat mengevakuasi pelaku. Warga ingin membuat pelaku lumpuh karena sudah meresahkan," kata seorang warga yang minta identitasnya tak dipublikasikan.
Pelaku yang sudah berlumuran darah akhirnya dilarikan ke Polsek Beo. Warga yang mendengar informasi penangkapan ini mulai berkumpul di Polsek Beo, dan menuntut polisi mengeluarkan pelaku.
Tim dari Polres Talaud langsung menjemput pelaku dan membawanya ke Mapolres sekira pukul 20.45 Wita. Kanit I Reskrim Bripka Iy Azhar mengatakan, pelaku adalah residivis. "Pernah masuk penjara di Manado karena kasus penipuan. Pelaku juga pemeras sejumlah kepsek, penggelapan kendaraan bermotor, handphone, dan kamera. Parahnya lagi pelaku memperkosa dan menganiaya seorang guru di Kecamatan Tampan"amma," kata Azhar. (jpnn)
Wartawan gadungan yang merupakan warga Kelurahan Sumompo Lingkungan V, Lorong Kecap, Manado ini babak belur dihakimi massa. Sebelumnya, Ronny Limpek sempat menghebohkan Talaud karena sejumlah aksi kejahatan dengan mengaku wartawan Harian Monitor. Pelaku juga diketahui sebagai anggota Lembaga Antikorupsi Republik Indonesia (LAKRI).
"Kami melihat pelaku di dekat sungai di Kelurahan Makatara dan langsung mengepungnya. Saat itu warga mulai berdatangan dan menghajarnya hingga babak belur," kata Gerry seperti yang dilansir Manado Post (Jawa Pos Group), Senin (6/5).
Di lokasi penangkapan, warga semakin banyak dan ada yang datang dengan senjata tajam dan ingin membunuh pelaku. Tindakan ingin main hakim sendiri inipun diketahui seorang anggota polisi di kelurahan tersebut, dan langsung menenangkan massa.
"Untung saja ada polisi, dan sejumlah warga cepat mengevakuasi pelaku. Warga ingin membuat pelaku lumpuh karena sudah meresahkan," kata seorang warga yang minta identitasnya tak dipublikasikan.
Pelaku yang sudah berlumuran darah akhirnya dilarikan ke Polsek Beo. Warga yang mendengar informasi penangkapan ini mulai berkumpul di Polsek Beo, dan menuntut polisi mengeluarkan pelaku.
Tim dari Polres Talaud langsung menjemput pelaku dan membawanya ke Mapolres sekira pukul 20.45 Wita. Kanit I Reskrim Bripka Iy Azhar mengatakan, pelaku adalah residivis. "Pernah masuk penjara di Manado karena kasus penipuan. Pelaku juga pemeras sejumlah kepsek, penggelapan kendaraan bermotor, handphone, dan kamera. Parahnya lagi pelaku memperkosa dan menganiaya seorang guru di Kecamatan Tampan"amma," kata Azhar. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Razia Pacaran di Tempat Gelap, Petugas Dilempari Batu
Redaktur : Tim Redaksi