jpnn.com, JAKARTA - Pernah rugi hingga Rp 10 miliar tidak membuat CEO PT Alona Indonesia Raya Rico Huang patah arang. Justru, kegagalan itu dijadikan pembelajaran untuk bangkit.
Perbedaannya, menurut pebisnis muda itu, orang-orang yang kini telah sukses tak pernah menyerah pada kegagalan.
BACA JUGA: Bisnis Karaoke Bangkrut, Ahmad Dhani Bakal Jual Es Campur Termahal di Dunia, Harganya?
“Saya berpikir awalnya bisnis photobook juga memiliki peluang di Indonesia. Ternyata kenyataannya berbeda. Apalagi ditambah pandemi, orang lebih banyak berdiam di rumah dan tidak banyak yang mengabadikan momen untuk dicetak menjadi photobook,” jelas Rico.
Rico mengakui pascakerugian, riset dan seluruh persiapan bisnis dilakukan lebih matang.
BACA JUGA: Geliat Bisnis Payung Promosi Menjelang Musim Hujan Â
Selain itu, rencana tepat juga dilakukan untuk endorse artis, biaya iklan, foto produk, dan menyiapkan software/tools untuk reseller.
"Hanya dalam waktu enam bulan saja sudah berhasil membayar semua kerugiannya," ucapnya.
BACA JUGA: Berawal dari Hobi, Kini Bisnis Ternak Reptil Rizky Beromzet Puluhan Juta Rupiah
Rico menilai memulihkan bisnis yang merugi agar berbalik arah perlu sejumlah trik.
Pertama, kata dia, investasi dari produk gagal dialihkan untuk barang andalan lain.
"Mesin photobook yang sudah dibeli selanjutnya digunakan untuk mencetak kebutuhan produk custom di bisnisnya yang lain, yaitu Dropshipaja.com," kata Rico.
Kedua, mulai mencari pasar baru dengan produk teranyar agar bisa meningkatkan penjualan dan membalikkan kerugian secara cepat.
"Teorinya sederhana, jika cara pertama terbukti tidak berhasil, kita harus lanjut ke cara kedua. Berdiam diri dan tidak mencari peluang hanya akan membuat bisnis kita macet,” ucap Rico.
Lalu, Rico melakukan riset dan menemukan produk pengharum Summerspring.
Produk pengharum ini ternyata sangat dibutuhkan terutama di kondisi sekarang, di mana lebih banyak orang menghabiskan waktu di rumah bekerja dan melakukan kegiatan yang monoton.
Pada seminggu pertama peluncurannya, pengharum Summerspring telah terjual lebih dari 150 ribu botol.
“Produknya cukup mudah dijual. Ada banyak varian dan aroma yang unik bila dibandingkan dengan produk sejenis,” lanjut Rico.
Setelah berjalan enam bulan, kata dia, penjualan produk baru ini telah menggantikan seluruh kerugian Rp 10 miliar.
"Bahkan saat ini sudah mendapatkan profit besar," kata dia.
Rico mengakui, kerja tim dibutuhkan untuk memajukan binis.
Dia dibantu oleh para reseller, agen, dan distributor.
"Secara tidak langsung dapat membantu pemasukan tambahan bagi mereka, terlebih di kondisi saat ini,” tambah Rico.
Kedepannya, Rico berharap dapat membantu meningkatkan ekonomi banyak orang dengan berjualan, salah satunya melalui Dropshipaja.com. Saat ini agen Summerspring telah terisi 15 persen dari kebutuhan.
"Masih tersedia peluang bagi masyarakat yang ingin bekerja sama dengan kami. Sesuai visi, kami ingin menjadi platform reseller nomor 1 di Indonesia yang menyediakan berbagai layanan dan produk,” tegas Rico. (mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia