Pernikahan Arwah Kombinasikan Tradisi Tionghoa dengan Nuansa Horor

Senin, 04 November 2024 – 11:41 WIB
Teaser poster film Pernikahan Arwah (The Butterfly House). Foto: Dok. Entelekey Media Indonesia dan Relate Films

jpnn.com, JAKARTA - Film horor terbaru yang berjudul, Pernikahan Arwah (The Butterfly House) dijadwalkan tayang di bioskop pada awal 2025 mendatang.

Menjelang penayangan, rumah produksi Entelekey Media Indonesia dan Relate Films resmi merilis teaser trailer dan poster untuk film tersebut.

BACA JUGA: Bintangi Film Santet Segoro Pitu, Ari Irham Ceritakan Tantangan dan Adegan Sulit

Berbeda dibanding film horor pada umumnya, Pernikahan Arwah (The Butterfly House) hadir dengan menggabungkan elemen tradisi Tionghoa dan nuansa horor, menghadirkan sebuah kisah cinta yang tragis dengan misteri arwah leluhur sebagai latar ceritanya.

Teaser trailer film Pernikahan Arwah (The Butterfly House) kini sudah dapat disaksikan di kanal YouTube Entelekey Media Indonesia dan Instagram.

BACA JUGA: Bintangi Film Anak Kolong, Antonio Blanco Jr Cerita Pengalamannya Saat Syuting

Melalui teaser trailer berdurasi singkat itu, penonton diajak melihat gambaran sebuah rumah tua penuh misteri, yang menjadi latar dari teror supranatural yang mengancam keselamatan para karakter.

Visual gelap dan musik intens yang mengiringi teaser membangkitkan rasa penasaran mengenai rahasia kelam yang tersembunyi di dalam rumah tersebut.

BACA JUGA: Menuju 30 Tahun, Miles Films Hadirkan Flickering Spirit

Disutradarai oleh Paul Agusta, Pernikahan Arwah (The Butterfly House) memusatkan cerita pada tradisi pernikahan arwah dalam budaya Tionghoa, sebuah ritual untuk menenangkan jiwa yang meninggal sebelum menikah.

Tradisi tersebut mengiringi perjalanan pasangan Salim (Morgan Oey) dan Tasya (Zulfa Maharani) yang tengah mempersiapkan pernikahan, namun justru terperangkap dalam pusaran teror leluhur di rumah keluarga Salim.

"Film ini mengombinasikan tradisi budaya dengan elemen horor yang sarat akan emosi. Kami berharap cerita ini tidak hanya menyajikan pengalaman menonton yang intens, tetapi juga menggugah rasa ingin tahu terhadap aspek-aspek budaya Tionghoa yang jarang diangkat," kata Paul Agusta, Senin (4/11).

Zulfa Maharani berbicara tentang tantangan emosional yang dirasakan demi menghidupkan karakter dalam film Pernikahan Arwah (The Butterfly House).

Menurutnya, Tasya adalah karakter yang tidak hanya menghadapi teror fisik, tetapi juga konflik batin antara rasa cinta dan rasa takut pada hal-hal di luar nalar.

"Peran ini memberi saya kesempatan untuk mengeksplorasi sisi emosional yang lebih dalam, terutama dalam menghadapi sesuatu yang tak terlihat namun sangat terasa. Saya harap penonton bisa merasakan ketegangan dan kompleksitas emosi yang Tasya alami," jelas Zulfa Maharani.

Morgan Oey, sebagai pemeran utama, juga mengungkapkan kedekatan dengan para pemain lain selama proses produksi Pernikahan Arwah (The Butterfly House)

"Kerja sama kami selama syuting membuat kami menjadi dekat, bukan hanya saat syuting tetapi juga di luar lokasi, dan itu sangat membantu saya dalam menciptakan chemistry yang natural di layar," beber Morgan Oey.

Film Pernikahan Arwah (The Butterfly House) dibintangi oleh Morgan Oey sebagai Salim, Zulfa Maharani sebagai Tasya, dan Jourdy Pranata sebagai Febri.

Aktor lain yang turut terlibat dalam film itu yakni termasuk Brigitta Cynthia, Verdi Solaiman, Puty Sjahrul, Amagerald, Alam Setiawan, dan Bonita.

Dengan deretan pemain ternama dan alur cerita yang memikat, Pernikahan Arwah (The Butterfly House) siap menjadi salah satu film horor yang paling dinantikan di awal 2025.

Sinopsis Pernikahan Arwah (The Butterfly House): Sepasang calon suami istri, Salim dan Tasya, memutuskan untuk memindahkan proses foto pranikah ke rumah keluarga Salim setelah bibi Salim, satu-satunya keluarga sedarah Salim, baru saja meninggal dunia.

Selain harus mengurus pemakaman bibinya, Salim ternyata harus melanjutkan ritual keluarganya untuk membakar dupa setiap hari di sebuah altar yang misterius atau nyawanya akan terancam.

Kehadiran keduanya dan tim foto pranikah di rumah itu membuat arwah leluhur Salim yang meninggal di masa pendudukan Jepang muncul dan meneror.

Tasya tergerak untuk menguak misteri masa lalu dari keluarga Salim untuk bisa menenangkan arwah tersebut, sekaligus membebaskan calon suaminya dari
kewajibannya agar bisa pergi dari rumah itu. (ded/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler