jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo diangap telah mengeluarkan kalimat bersayap. Di satu sisi Jokowi melarang menterinya berkampanye, namun di sisi lain mendorong relawannya seperti Projo berkampanye. Pernyataan Jokowi bikin takut Fahri Hamzah.
"Itu mengisyaratkan banyak hal, banyak kalimat-kalimat itu agak bersayap," kata Fahri di gedung DPR, Jakarta, Jumat (8/9).
BACA JUGA: Fahri Hamzah: Tidak Perlu Tunggu MK Panggil Ketua KPK
Dia menjelaskan, kalimat Jokowi melarang menteri berkampanye bisa diartikan bahwa partai-partai terutama yang punya kader di kementerian diminta secara profesional untuk tetap bekerja dan tidak perlu melayani tugas partai. "Kan kira-kira begitu. Mungkin itu positif juga bagi anggota kabinet," katanya.
Artinya, lanjut dia, siapa yang ikut di dalam kabinet mungkin dimaksudkan tidak perlu hadir dan terlibat aktivis partai. "Dia (menteri) tidak boleh merangkap jabatan juga," tegasnya.
BACA JUGA: Sepertinya Komunikasi Publik Pemerintah Masih Sangat Lemah
Namun, heran Fahri, di sisi lain Jokowi mendorong relawannya berkampanye. Fahri justru mempertanyakan apakah Jokowi itu orang partai atau bukan. "Kalau beliau menganggap dirinya orang partai, ya berarti beliau juga tidak boleh kampanye juga. Dan mungkin selama ini sudah dia tunjukkan dengan baik tidak kampanye," katanya.
Fahri merasa agak seram saja mendengar presiden menyatakan atau mempersilakan yang nonpartai seperti Projo berkampanye.
BACA JUGA: Jokowi Sambat ke Projo karena Rudiantara Tak Efektif Bekerja
"Kenapa saya bilang seram, karena Pak Jokowi itu percaya betul pada armada nonpartai," jelasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prabowo-Fahri Hamzah Bakal Ungguli Elektabilitas Jokowi
Redaktur & Reporter : Boy