Pernyataan Keras Anak Buah Prabowo untuk Sekjen PSI

Senin, 26 Maret 2018 – 18:12 WIB
M Nizar Zahro. Foto:dok.JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pernyataan Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni yang menyebut data yang disampaikan Prabowo Subianto soal Indonesia Bubar 2030 berasal dari kandang kuda, disikapi Ketua DPP Gerindra M Nizar Zahro.

Anak buah Prabowo di partai berlambang kepala burung garuda itu menyatakan, pidato ketumnya itu memang membuat semua orang terperanjat. Apalagi yang disampaikan mantan Danjen Kopassus tersebut didasarkan atas sebuah novel kelas dunia.

BACA JUGA: Rambo Rasa Tiongkok

Namun Nizar mehamami bila tidak semua orang bisa memahami apa yang disampaikan Prabowo. "Hanya orang-orang yang berakal saja yang mampu menangkap pesan yang ingin disampaikan Pak Prabowo. Sementara orang bebal dan dungu hanya bisa mengejek membabi-buta," ucap Nizar kepada jpnn.com, Senin (26/3).

Dia pun menyebutkan pernyataan sekjen PSI jelas merupakan sikap bebal dan dungu karena tidak menyimak secara utuh pidato ketua umum Partai Gerindra itu. Padahal secara jelas Prabowo mengatakan bahwa pidatonya didasarkan atas novel Ghost Fleet karya PW Singer.

BACA JUGA: Pak Ryamizard Optimistis RI Tak Bubar seperti Pidato Prabowo

"Sekjend PSI harus membuka mata bahwa bangsa asing sudah menelanjangi Indonesia melalui karya novel yang katanya fiksi itu," tegas Nizar.

Dia pun meyakini orang selevel PW Singer yang merupakan ahli strategi dan kebijakan pertahanan Amerika Serikat, pasti memiliki data akurat dalam prediksinya perang terbuka antara AS versus China.

BACA JUGA: Gerindra Deklarasikan Prabowo Capres di Pilpres 2019

"Meskipun novel tersebut berjenre fiksi, tidak ada salahnya kita sebagai bangsa waspada, jangan sampai prediksi PW Singer menjadi kenyataan. Kita pasti menyadari bahwa persaingan antara AS versus China bukan isu semata. Itu ada riil," tambahnya.

Politikus Senayan itu pun masih teringat bagaimana dulu Presiden AS Barack Obama meninggalkan ruangan saat Presiden Joko Widodo akan menyampaikan pidato di KTT Perubahan Iklim, di Perancis pada 2015.

"Itu adalah bentuk tidak simpatik AS atas posisi Indonesia yang cenderung merapat ke China. Jadi sekadar nasehat untuk sekjen PSI, bukalah mata anda. Jangan seperti katak dalam tempurung yang memberi pernyataan bagaikan orang dungu," pungkas dia. (fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Harus Pilih Cawapres Militer, Prabowo Tokoh Agama


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler