Jokowi Harus Pilih Cawapres Militer, Prabowo Tokoh Agama

Minggu, 25 Maret 2018 – 23:21 WIB
Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Foto: Biro Setpres

jpnn.com, JAKARTA - Petahana Presiden Joko Widodo alias Jokowi disarankan memilih calon wakil presiden (cawapres) berlatar belakang militer. Sedangkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo disarankan memilih cawapres berlatar belakang tokoh agama.

Hal itu merupakan temuan survei PolcoMM Institute yang dirilis, Minggu (25/3) di Jakarta. "Sebanyak 31,65 persen responden menilai melalui survei ini bahwa sebaiknya latar belakang calon wakil presiden yang dipilih oleh Joko Widodo adalah militer," kata Direktur Eksekutif PolcoMM Institute Heri Budianto.

BACA JUGA: IIMS 2018: Menunggu Motor Kustom Jokowi dan Markobar Gibran

Sedangkan yang menyarankan cawapres belatar belakang partai politik adalah 17,96 persen, profesional 16,26 persen, tokoh agama 13,59 persen.

Heri mengungkapkan, responden menyatakan militer dianggap tegas untuk melengkapi sosok Jokowi saat ini. Kalangan partai politik dianggap untuk mengakomodasi kepentingan koalisi partai pengusung.

BACA JUGA: Terungkap Alasan PKB tak Cepat Deklarasi Dukung Jokowi

Sedangkan dari kalangan profesional dianggap tidak mewakili kepentingan terhadap kelompok partai politik tertentu, mengingat partai yang mengusung lebih dari satu.
Sedangkan dari tokoh agama dinilai responden pas mendampingi Jokowi untuk merepresentasikan umat Islam.

Karena paduan nasionalis – religius masih dianggap merupakan seimbang dalam memimipin pemerintahan.

BACA JUGA: Hasil Survei Nama-nama Capres dan Cawapres Poros Ketiga

Heri melanjutkan untuk merangkul pemilih secara nasional yang luas dan tersebar di seluruh negeri, 30,54 responden menilai bahwa Jokowi sebaiknya mengambil sosok dari luar Jawa sebesar 30,54 persen. Sedangkan 28,66 persen menganggap tidak masalah tetap mengambil wakil presiden dari Jawa. Sebanyak 40,80 persen mengatakan tidak tahu.

Untuk elektabilitas cawapres yang dipilih oleh responden untuk mendampingi Jokowi dalam Pilpres 2019 menempatkan Agus Hari Murti Yudhoyono (AHY) di posisi teratas dengan 24,08 persen. Kemudian Zulkifli Hasan 20,08 persen, Gatot Nurmantyo sebesar 18, 92 persen, Muhaimin Iskandar 10,33 persen, dan Puan Maharani 6,83 persen.

Sedangkan untuk Prabowo, 28,20 persen responden menyarankannya mengambil cawapres berlatar belakang tokoh agama. Tokoh politik 17,83 persen, kalangan profesional 15,40 persen, militer 15,24 persen.

"Alasan responden mengandeng tokoh agama adalah untuk melengkapi padanan nasionalis- religius, dalam pemerintahan," katanya.

Jika Prabowo Subianto tidak maju kembali, sebagian besar publik menilai sebaiknya mantan Danjen Kopassus itu mengajukan calon presiden dengan latar belakang profesional sebesar 21, 43 persen, militer 19,54 persen, partai politik 14,29 persen, tokoh agama 6,55 persen.

Saat ditanya siapa calon wakil presiden Prabowo Subianto yang dipilih, jika Prabowo Subianto maju dalam Pilpres 2019 mayoritas responden atau 21,8 persen menjawab Gatot Nurmantyo 21, 83 persen. Kemudian yang memilih Zulkifli Hasan 18,50 persen, AHY 15,50 persen, Anies Baswedan 10,83 persen, dan Muhaimin Iskandar sebesar 10,42 persen.

Jika dicermati ada ketidakkonsistenan responden yang mayoritas menyarankan Prabowo berpasangan dengan tokoh agama jika maju kembali dalam Pilpres 2019. Menurut dia, hal ini disebabkan oleh minimnya pengetahuan responden tentang latar belakang tentang tokoh-tokoh nasional.

Responden lebih hafal nama, daripada latar belakang tokoh. "Ini menjadi tantangan sendiri bagi para tokoh untuk mensosialisasikan kepada publik," pungkasnya.

Survei digelar 18-21 Maret 2019 melibatkan 1200 responden. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen dan margin of error 2,83 persen. (boy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... PBB Terpuruk Jika Ikut Usung Prabowo


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler