jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengungkapkan rasa prihatinnya terhadap kasus pemboman di Polres Medan yang menimbulkan korban luka-luka. Dia pun mendesak kepolisian untuk segera mengusut kasus tersebut.
"Muhammadiyah merasa sangat prihatin atas terjadinya pemboman di Polres Medan hari ini. Kami menyampaikan simpati dan dukacita yang mendalam bagi mereka yang menjadi korban," kata Abdul Mu'ti di Jakarta, Rabu (13/11).
BACA JUGA: Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan, Edy Rahmayadi Beri Pernyataan Begini
Dia melanjutkan, polisi hendaknya mengusut tuntas dalang dan motif penyerangan dengan seksama. Sebaiknya polisi tidak terburu-buru membuat pernyataan yang spekulatif misalnya mengaitkan pelaku dengan kelompok jaringan tertentu.
"Pernyataan spekulatif bisa menimbulkan reaksi negatif dari masyarakat," tegasnya.
BACA JUGA: Serpihan Material Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan Terlempar Hingga 50 Meter
Menurut Abdul Mu'ti, ekstremisme akan selalu ada. Tidak hanya pada kelompok agama tetapi juga politik, suku, dan sebagainya. Ekstremisme agama tidak hanya terdapat dalam Islam, tetapi juga agama-agama lainnya. Walau demikian tidak berarti ekstremisme meningkat.
"Masyrakat harus tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi yang belum jelas sumber dan kebenarannya. Sebaiknya masyarakat bisa membantu aparatur keamanan, khususnya kepolisian, agar bekerja dengan baik serta menciptakan situasi yang kondusif," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA JUGA: Bom Bunuh Diri Polrestabes Medan Bukti Terorisme Jadi Ancaman Besar
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad