jpnn.com - jpnn.com - Semen Padang FC mempermasalahkan wasit dan gol saat melawan Arema FC di laga semifinal leg kedua Piala Presiden 2017, Minggu lalu.
Wasit dianggap salah mengesahkan dua gol Arema, sehingga Kabau Sirah gagal lolos ke partai puncak.
BACA JUGA: Wow! 40 Bus Aremania ke Pakansari
Menanggapi hal tersebut, Pelatih Arema, Aji Santoso gerah.
Pasalnya skor telak yang mereka hasilkan, seakan tidak diterima dengan lapang dada oleh kubu Semen Padang.
BACA JUGA: Final Piala Presiden di Pakansari Bikin Warga Khawatir
"Sebenarnya tidak beralasan ketika mereka bilang kemenangan dirampok wasit. Sebab, skornya 5-2, bukan skor tipis 1-0 dengan gol di menit akhir dan dari penalti. Itu baru dirampok," papar Aji.
Menurutnya, seharusnya Semen Padang harus gentleman dan tidak protes.
BACA JUGA: PBFC Memang Mengejutkan, Arema FC Yakin Menang
Sebaliknya, banyak evaluasi yang mesti dilakukan oleh pelatih lawan.
Secara rinci, Aji menjelaskan keabsahan lima gol Gonzales. Termasuk gol pertama dan ke empat yang dianggap offside.
"Gol pertama, dalam aturan FIFA rule of Games pasal 11, itu deflected (dibelokkan) oleh pemain mereka. Gonzales di depan kiper pun gol itu sah. Gol ke empat juga demikian, Dedik menerima bola tidak offside sebelum memberikan umpan ke Gonzales," jelasnya.
Malahan, dia mengatakan, semua gol Arema karena kesalahan pemain belakang Semen Padang.
Apalagi pada gol terakhir, ketika area setengah lapangan tim tamu kosong melompong karena ditinggal ke kotak penalti Arema.
"Harusnya kalau mau mengejar ketertinggalan, juga masih ada yang di belakang. Kalau saya jadi pelatih di gol kelima, Riko Simanjuntak yang saya minta jaga di area pertahanan walaupun kiper ingin maju," urai dia panjang lebar.
Alhasil, Aji merasa aneh ketika kemenangan Arema dipertanyakan dan dianggap merampok jatah tiket ke final Semen Padang.
"Janganlah seperti itu, kalau kalah lebih baik evaluasi. Pertemuan pertama, kami kalah, kami kena penalti dan mereka juga sempat ada yang handsball. Tetapi kami pilih evaluasi dan finishing harus kami perbaiki ketika di Malang," tambahnya, seperti diberitakan Malang Post (Jawa Pos Group).
Pria asal Kepanjen itu juga menyampaikan, kesalahan pemain belakang Semen Padang dihukum oleh gol-gol Arema.
"Kalau mereka kalah dengan alasan dirampok wasit tidak masuk akal dengan skor 5-2," tandasnya. (ley)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Final Tetap di Pakansari, Warga Was-Was
Redaktur & Reporter : Soetomo