Pernyataan Penting dari Peneliti Soal Obat Herbal untuk Lawan COVID-19

Rabu, 23 Juni 2021 – 10:42 WIB
Ilustrasi. (Pexels)

jpnn.com, JAKARTA - Peneliti dari Perhimpunan Peneliti Bahan Obat Alami (Perhipba) Dr. apt. Yesi Desmiaty memberi pernyataan penting soal obat herbal untuk melawan COVID-19.

Dokter Yesi menegaskan, hingga saat ini belum ada obat herbal resmi Indonesia yang bisa dipergunakan untuk melawan virus COVID-19.

BACA JUGA: Tidur Miring ke Kiri, Benarkah Berbahaya untuk Kesehatan Jantung?

"COVID-19 memang mengubah kita semua, tak terkecuali penelitian yang kini difokuskan untuk menyelesaikan pandemi ini. Pun dengan dana yang juga dialihkan ke penanganan COVID-19," ujar Yesi dalam sebuah diskusi daring yang digelar Selasa (22/6).

Yesi juga mengatakan, hanya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sekarang ini yang bisa dipercaya dan meregulasi obat-obatan untuk menjamin keamanan masyarakat dalam mengonsumsi obat.

BACA JUGA: 5 Manfaat Rosemary untuk Kesehatan, Yuk Dicoba

"Sekarang, masih belum ada herbal resmi untuk mengatasi COVID. Namun, BPOM tengah mendampingi sekira 14 calon produk fitofarmaka untuk melawan COVID," ucapnya melanjutkan.

Sebagai informasi, fitofarmaka adalah salah satu dari tiga macam obat herbal yang diumumkan oleh BPOM.

BACA JUGA: Obat COVID-19 yang Dipelopori Moeldoko ini Mulai Disebar di Kudus

Fitofarmaka merupakan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik (pada hewan percobaan) dan uji klinik (pada manusia), bahan baku dan produk jadinya sudah distandarisasi.

Adapun macam obat herbal lainnya di Indonesia adalah obat tradisional, yang merupakan bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan dan bahan hewan.

Kemudian bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut, yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan.

Jamu adalah salah satu bentuk obat tradisional.

Selanjutnya, Obat Herbal Terstandarisasi (OHT) adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik (pada hewan percobaan) dan bahan bakunya telah melalui proses standardisasi.

Meski obat herbal masih belum bisa menjadi pilihan menyembuhkan COVID-19, Yesi mengatakan, obat herbal dapat digunakan untuk menjaga dan memelihara kesehatan diri sendiri.

"Kita bisa minum obat herbal untuk diri kita sendiri, untuk memelihara kesehatan dan meningkatkan imunitas, dibarengi dengan olahraga, makan makanan bergizi dan menjalani pola hidup yang baik dan sehat," kata Yesi.

Lebih lanjut, obat herbal juga bisa digunakan untuk mengurangi gejala seperti batuk, flu, hingga menjaga kondisi tubuh dari kormobid atau penyakit penyerta, seperti diabetes, hipertensi dan sejumlah penyakit lainnya.(Antara/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler