jpnn.com, SURABAYA - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir mengecam insiden penembakan yang terjadi di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa siang.
Haedar mengatakan Muhammadiyah mempercayakan kepada polisi untuk mengungkap kasus tersebut karena pelakunya sudah meninggal dunia.
BACA JUGA: Identitas & Domisili Pelaku Penembakan Kantor MUI, Mungkin Ada yang Kenal
"Kami selalu mengecam setiap bentuk kekerasan apa pun, atas nama apa pun. Kedua, kami selalu mengedepankan hukum dan tindakan yang berbasis pada hukum," kata Haedar Nashir di Surabaya, Jawa Timur, Selasa petang.
Dia berharap kejadian seperti itu tidak terulang lagi, baik oleh individu maupun oleh kelompok.
BACA JUGA: Irjen Karyoto Beber Kronologi Penembakan di Kantor MUI Pusat
"Tetapi, penting bagi kita semua warga Indonesia untuk berada dalam koridor hukum. Masalah bangsa memang banyak, tapi hukum harus tegak. Sekaligus para penegak hukum harus bisa adil sebagaimana mestinya," tegasnya.
"Biar pun kita tidak tahu motifnya, setiap hal yang menyangkut kekerasan tentu tidak positif untuk generasi bangsa ke depan," ujar Haedar.
BACA JUGA: Joni Botak Dianiaya Lalu Dibunuh KKB Pimpinan Lewis Kogoya
Peristiwa penembakan terjadi di Kantor MUI Pusat sekitar pukul 11.30 WIB.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, penembakan oleh orang tak dikenal itu menggunakan airsoft gun hingga menyebabkan kaca menuju pintu masuk Kantor MUI pecah.
Dua orang pegawai MUI Pusat juga mengalami luka-luka.
"Belum diketahui motif penembakan tersebut," ujar Sekretaris Jenderal MUI Amirsyah Tambunan.
??Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol. Komarudin mengungkapkan terduga pelaku penembakan meninggal dunia di lokasi kejadian. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KKB Menuding TNI-Polri Lakukan Pengeboman, Kolonel Herman Bilang Begini
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti