jpnn.com - Pengamat politik Ray Rangkuti meyakini langkah Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menerima pinangan Partai NasDem menjadi calon Gubernur Jawa Barat, lebih didasari alasan pragmatis positif.
Bukan seperti alasan Kang Emil -panggilan akrab Ridwan Kamil-, sebagaimana viral di media sosial beberapa waktu lalu, yang menyebut akan lebih banyak mudaratnya jika menolak pinangan Partai NasDem
BACA JUGA: Nih Respons Jaksa Agung ke Kang Emil soal Kejaksaan Milik NasDem
"Saya pikir (alasan menerima pinangan Partai NasDem,red) lebih pada kalkulasi rasional dan pragmatis dalam pengertian positif, kalau tak diambil jangan-jangan nanti tak dapat perahu pada Pilkada Jabar 2018," ujar Ray kepada JPNN, Sabtu (20/5).
Ray mendasari pandangannya dengan beberapa alasan. Antara lain, saat ini tradisi di Jakarta mengumpulkan KTP untuk mendukung bakal calon gubernur, belum terbentuk di Jawa Barat.
BACA JUGA: Kata Kang Emil ke Nasdem, Itu Video Potongan, Tidak Utuh...
"Dia mungkin membaca itu dan kemudian melakukan kalkulasi secara rasional. Kemudian kalau terus menerus berada dalam ketidakpastian partai, lama-lama elektabilitasnya menurun," ucap Ray.
Karena itu kata Direktur eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima) ini, menerima pinangan Partai NasDem sebagai modal awal. Untuk kemudian dimanfaatkan sebagai alat negosiasi politik dengan partai politik yang lain.
BACA JUGA: NasDem Sudah Tanya ke Ridwan soal Pengakuan Mengejutkan, Begini...
"Jadi minimal ia sudah punya pondasi. Setelah itu baru bisa bicara elektabilitas, popularitas dan kinerja selama ini," katanya.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Pernyataan Kang Emil, Fadli Zon: Ada Oknum Petinggi Kejaksaan yang..
Redaktur & Reporter : Ken Girsang