Pernyataan Tokoh Adat Papua Ini Menohok Benny Wenda

Jumat, 04 Desember 2020 – 17:35 WIB
Ketua Presidium Putra-Putra Pejuang Pepera 1969, Yanto Eluay sekaligus Tokoh Adat yang menggantikan Almarhum Theys H Eluay. Foto: Dokpri for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Presidium Putra-Putri Pejuang Pepera (P5) Yanto Eluay menilai pernyataan Ketua ULMWP Benny Wenda di Luar Negeri yang telah mendeklarasikan diri sebagai Presiden West Papua, hanya untuk mencari panggung atau perhatian publik.

Penegasan Yanto Eluay yang juga Tokoh Adat yang menggantikan Almarhum Theys H Eluay ini disampaikan untuk menanggapi pernyataan Beny Wenda yang mendeklarasikan dirinya sebagai pemimpin atau Presiden West Papua pada 1 Desember 2020.

BACA JUGA: Benny Wenda Mendeklarasikan Negara Papua Barat, Jangan Anggap Remeh!

“Sehubungan dengan apa yang dilakukan oleh Benny Wenda kami menolak dan menilai itu suatu hal dalam mencari panggung karena dia mulai dianggap gagal. Jadi hal itu semacam pola yang dilakukan untuk mendapatkan perhatian mencari simpatisan Papua merdeka,” ujar Yanto saat dikonfirmasi, Jumat (4/12/2020).

Selaku Ketua Presidium Putra-Putra Pejuang Pepera 1969, Yanto Eluay menganggap bahwa Papua telah menjadi bagian tak terpisahkan dari Indonesia sehingga keputusan Pepera dianggapnya adalah sesuatu yang final yang sudah tidak bisa diutak-atik oleh siapapun termasuk seorang Benny Wenda sekalipun.

BACA JUGA: Mahfud MD: Benny Wenda Itu Narapidana, Dia tak Punya Kewarganegaraan

“Saya selaku Ketua Umum P5 mau menegaskan bahwa sikap kami tetap berpegang pada putusan Pepera. Kami akan menjaga dan mengawal keputusan Pepera 1969 karena Papua sudah sah menjadi bagian dari NKRI,” tegas Yanto.

Oleh karena itu, selaku Ketua P5 Yanto dengan tegas menolak pernyataan Ketua United Liberation Movement West Papua (ULMWP) Benny Wenda yang menyatakan diri sebagai Presiden Papua Barat.

BACA JUGA: Tokoh Jayawijaya Papua: Jangan Biarkan, Mereka Jual, TNI dan Polri Beli

“Sekali lagi saya pertegas bahwa Papua sudah Final berada dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, bahwa hasil Dewan Musyawarah Penentuan Pendapat yang diikuti Rakyat Perwakilan Papua Barat sebanyak seribu orang sudah final, saat itu tokoh-tokoh yang terlibat dalam dewan musyawarah sudah mewakili seluruh masyarakat Irian Barat/Papua barat,” tuturnya.

Apapun yang dilakukan oleh kelompok-kelompok berseberangan dengan NKRI, kata Yanto, P5 siap mengawal keputusan yang sudah dilakukan oleh para orang tua pada saat itu.

Intinya di sini, apa yang dilakukan Benny Wenda hanya untuk mencari perhatian publik.

“Sebab perjuangan Beny Wenda sudah redup atau tidak mendapatkan simpati. Menurut saya, media saja yang membesar-besarkan gerakan itu,” ungkapnya.

“Tetapi kalau orang Papua tidak tahu apa yang dilakukan oleh Benny Wenda apalagi sampai mengaku diri sebagai presiden. Oleh karena itu, saya minta jangan berbicara Papua ini dari luar, hari ini kamu bilang orang Papua sudah memiliki pemerintahan? Jangan memproklamirkan sesuatu yang tidak mendasar.”

Pada kesempatan itu, Yanto Eluay mengajak masyarakat Papua terlebih Kabupaten Jayapura untuk tidak terprovokasi atas pernyataan dari pihak yang ingin memecah belah Papua.(fri/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler