jpnn.com, JAKARTA - Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menyoroti video viral seorang pria bernama Yusuf Manubulu yang berbicara tentang ketuhanan.
Salah satu pernyataan Yusuf Manubulu yang tengah viral adalah pandangannya yang menyebut kematian itu bukan produknya Tuhan, tetapi produk setan.
BACA JUGA: Saifuddin Ibrahim hingga Yusuf Manubulu Masuk Datfar Penceramah Radikal ala BNPT?
Reza sebelumnya bicara tentang proses hukum kasus dugaan penistaan agama yang melibatkan Jozeph Paul Zhang dan Saifuddin Ibrahim yang belum ada kejelasannya.
"Sekarang ada satu nama lagi yang bikin pernyataan mengerikan: Yusuf Manubulu," ujar Reza Indragiri kepada JPNN.com, Sabtu (26/3).
BACA JUGA: Pembacok Wanita Muda di Bekasi Ini Ternyata Pernah Punya Masalah Serius dengan Polisi
Pakar yang menamatkan pendidikan sarjana di Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu memandang pernyataan maupun pertanyaan Yusuf Manubulu dalam video yang viral, terkesan peyoratif.
"Pernyataan atau pertanyaannya itu peyoratif: seperti menantang apa kelebihan Tuhan, nabi, kitab suci," ujar Reza.
BACA JUGA: Kondisi Jenazah Tante M yang Dihabisi Mantan Suami Mengenaskan
Sebelumnya, Reza menyoroti penanganan kasus Jozeph Paul Zhang dan Saifuddin Ibrahim.
Sebab, saat ini kembali muncul kasus serupa yang melibatkan seorang pria bernama Yusuf Manubulu.
Reza mengatakan hingga kini bukan hanya Saifudin Ibrahim yang belum diamankan polisi, tetapi juga Jozeph Paul Zhang.
Sebelumnya, Polri mengaku masih berupaya menangkap tersangka kasus penistaan agama, Jozeph Paul Zhang.
Pemilik nama asli Shindy Paul Soerjomoelyono itu disebut masih berada di luar negeri.
"Sebelumnya juga ada Jozeph Paul Zhang yang kabarnya keluar dari Jerman dan terus dilacak keberadaannya. Bagaimana hasil pelacakannya, entahlah," ucap Reza.
BACA JUGA: Analisis Reza Indragiri: AKBP Beni Mutahir Nekat, Singgung Rekaman CCTV
Reza juga menyebut bahwa YouTube Channel Jozeph Paul Zhang masih aktif sampai sekarang.
"Tidak ada tanda-tanda dia bakal bersiaran dari dalam ruang tahanan, misalnya," ujar Reza. (fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam