jpnn.com, SAMARINDA - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok disebut-sebut layak diusung sebagai calon gubernur di pilkada sejumlah daerah.
Antara lain Bali, Kaltim, Nusa Tenggara Timur, dan Jatim, yang akan menggelar pilgub 2018 mendatang.
BACA JUGA: Jokowi Enggak Dapat, Ahok yang Diserang
DPD PDI Perjuangan Kaltim siap menyambut bila Megawati Soekarnoputri mengutus Ahok maju sebacagi cagub.
Selain Ahok, mantan Wali Kota Batu Eddy Rumpoko juga memiliki peluang diusung partai berlambang moncong putih itu di Pilgub Kaltim.
BACA JUGA: Djarot Yakini Pembakaran Karangan Bunga Ada Kaitan dengan Pilkada
Namun, pengamat politik dari Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda Lutfi Wahyudi tak begitu yakin PDIP berani melakukan akrobat politik tersebut.
Dijelaskan, tipikal mayoritas pemilik suara di Benua Etam adalah pemilih tradisional.
BACA JUGA: Bunga Bertanya: Apa Salahku Sampai Kau Bakar?
Ikatan sosiologis kedaerahan terhadap kiprah figur di Kaltim masih tinggi. Sekalipun bila membedah statistik, penduduk Kaltim terbanyak bersuku Jawa. Tapi, dalam urusan politik bersifat cair. Menjadi tidak terlalu fanatik terhadap kesukuan. Begitu pun kans Eddy Rumpoko, tidak gampang mendapat dukungan warga Kaltim asal Jawa.
“Belum tentu ada jaminan bisa menang walaupun megang Ikapakarti (Ikatan Paguyuban Keluarga Tanah Jawi),” ujarnya, Minggu (30/4).
Dikatakan, akan sulit pemilih daerah ini menerima pemimpin asal luar Kaltim. Menurutnya, terlalu naïf para kepala daerah luar Kaltim tersebut maju di kenduri demokrasi daerah ini.
“Saya enggak begitu yakin ada tokoh luar Kaltim digaet. Apalagi enggak punya titik persinggungan dengan daerah ini. Minimal pernah berkiprah sosial, budaya, atau politik (di Kaltim, red),” paparnya
Dia memprediksi, perolehan suara Ahok bisa babak belur bila diusung di Pilgub Kaltim. Terlebih lanjutnya, meski Ahok punya prestasi bagus, namun namanya relatif tercemar dengan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan.
“Isu itu jadi senjata yang bisa melumpuhkan dia (Ahok). Secara psikologis, mayoritas masyarakat punya keterikatan dengan agama yang cukup kuat,” ucap dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unmul itu. (ril/riz/k15)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Membakar Karangan Bunga Berarti Merusak Rasa Cinta
Redaktur & Reporter : Soetomo