Perpaduan Apik Seni dan Teknologi di Taman Sri Baduga

Senin, 20 Februari 2017 – 18:45 WIB
Taman Sri Baduga, Purwakarta. Foto: YouTube

jpnn.com - jpnn.com -  Peresmian Taman Air Mancur Sri Baduga di Purwakarta mendapat sambutan semua pihak.

Termasuk Menteri Pariwisata Arief Yahya. Menurut Arief itu akan menjadi destinasi wisata yang seimbang antara seni dan teknologi.

BACA JUGA: Yuk ke Purwakarta, Berbahagia di Air Menari Sri Baduga

“Selamat atas peresmian Taman Air Mancur Sri Baduga Tahap ke-3,” kata Arief di Situ Buleud, pusat Kota Purwakarta itu.

Sebagai atraksi, air mancur menari Sri Baduga sudah terbesar ke Asia Tenggara.

Air mancur ini mengalahkan Dubai Waterfountain yang berlokasi di prime destination, di antara Burj Al-Khalifa dan Dubai Mall, UEA.

“Kita tidak bisa melawan kegilaan Dubai dalam membangun waterfountain. Mereka akan terus berinovasi dan berinvestasi untuk menjadi yang terbesar di dunia,” imbuh Arief.

Tetapi, kata Arief, Indonesia tidak perlu khawatir. Yang dilakukan Dubai adalah membuat lebih besar dan spektakuler dengan konsep air mancur menari.

Dubai tidak dipadu dengan art performance dalam satu kemasan perpaduan antara teknologi dan seni pertunjukan.

“Ada yang terbaik dalam soal art performance di atas water stage, yakni Show Impression of West Lake, di Danau Xihu, Huangzhou, Tiongkok. Pak Presiden Joko Widodo pernah terkesima oleh show mereka saat pembukaan APEC sana,” jelasnya.

Karena itu, saran Amantan Dirut PT Telkom ini, padukan antara teknologi waterfountain Dubai dengan art performance Xihu Huangzhou.

“Lalu dibuat semacam sendratari kolosal yang memadukan berbagai unsur sekaligus. Art dengan seni tradisi local, teknologi lighting, sound system, dan pergerakan air mancur menari, menjadi satu kesatuan yang solid. Itu baru akan mengalahkan Dubai dan Huangzhou sekaligus,” paparnya.

Lulusan Surrey University Inggris dan Program Doktoral Unpad Padjajaran, Bandung itu juga memuji Bupati Dedi Mulyadi yang berjiwa seni.

Tidak terlalu sulit untuk menemukan sendratari Sri Baduga yang berbasis seni budaya Sunda.

“Saya yakin, karena Pak Bupati Dedi Mulyadi ini adalah Penerima Anugerah Kebudayaan dan Penghargaan Maestro Seni Tradisi Kategori Pelestari dari Mendikbud, September 2016,” puji Arief yang disambut tepuk tangan riuh.

Dari sisi pengembangan destinasi, Taman Air Mancur Sri Baduga ini cukup memiliki “kekuatan” untuk dipromosikan ke level dunia.

Tetapi wisatawan nusantaranya sendiri cukup menjanjikan, karena akses menuju Purwakarta cukup dekat, 74 km dari Jakarta dan 72 km dari Bandung.

“Jadi, kalau lancar, perjalanan darat hanya 1-1,5 jam sana,” ungkap Menpar Arief.

Lalu, dari sisi amenitas, Purwakarta sudah menjanjikan lahan untuk dibuat pusat amenitas di Waduk Jatiluhur.

“Kawasan itulah yang memungkinkan untuk dibangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata, sebagaimana Mandalika Lombok, Tanjung Lesung Banten, Tanjung Kelayang Belitung, Nusa Dua Bali, Morotai Maltara dan yang sedang berjalan Badan Otorita Pariwisata Danau Toba. Dengan begitu, akan ada amenitas yang terintegrasi dengan destinasi Purwakarta,” ungkap dia.

Dari sisi atraksi, Arief juga mendapat laporan akan digelar Tour de Jatiluhur, Purwakarta.

Balap sepeda kelas internasional ini juga bisa mempromosikan dengan cepat pamor dan brand Pesona Purwakarta.

Direct impact-nya sport tourism ini tidak besar. Tetapi indirect impact-nya, berupa media value-nya bisa sangat besar dan go international. Karena itu, bagi destinasi yang masih sedang membangun seperti Purwakarta ini, event dunia menjadi sangat penting,” tutur pria asal Banyuwangi ini.

Arief menyaksikan show air mancur Sri Baduga itu didampingi Stafsus Bidang IT Samsriyono Nugroho, Stafsus Bidang Komunikasi Don Kardono, Asdep Pasar Pesonal Deputi Pengembangan Pemasaran Nusantara, Gayatri dan Florida Pardosi.

Soal promosi air mancur itu, dia menyebut Purwakarta diharapkan bisa mendatangkan 1 juta Wisnus dan 1000 Wisman.

“Pasarnya Great Jakarta dan Great Bandung, itu sudah pasar paling potensial di Indonesia,” imbuh Arief.

Lalu bagaimana mempromosikan berbagai destinasi wisata, atraksi budaya, alam dan buatan yang ada di Purwakarta?

Arief meminta generasi muda Purwakarta untuk rajin mengunduh gambar semua sudut destinasi Purwakarta.

“Saya wajibkan, anak-anak muda di Purwakarta terus mem-posting di media sosial. Di semua platform. Dari Youtube, IG, FB, Twiter, Google+, Line, WeChat, dan lainnya. Kalau mau Pariwisata di sini maju, maka anak-anak muda yang bisa membuat heboh di media sosial. Saya sangat yakin banyak destinasi, banyak titik, yang bisa dijadikan ajang selfie dan foto unik. Ini tugas anak-anak muda di sini!” kata Arief.

Arief Yahya cukup percaya diri karena Purwakarta tidak terlalu jauh dari ibu kota.

Sehingga semakin popular tempat ini akan berpotensi menjadi daya pikat wisman.

Bupati Purwakarta H Dedi Mulyadi SH pun mengamini apa yang yang diminta Menpar tersebut.

Dia akan menggerakkan anak-anak muda untuk terus mempromosikan Purwakarta di media sosial.

Dia juga sangat menyadari, bahwa media sosial semakin kuat dan memengaruhi orang berkunjung.

Selama ini promo di medsos memang masih sangat jarang.

“Semakin dibicarakan di medsos, maka destinasi akan semakin terkenal, semakin banyak orang berkunjung, semakin besar impact ekonominya, amin,” jelas Kang Dedi, panggilan Bupati yang selalu memakai pakaian tradisional itu.(flo/jpnn)


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler